"Nah, ancaman dari peretasan di data pendidikan adalah profil semua orang di situ. Mulai dari pimpinan, manajemen, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa," ujar pengamat pendidikan, Totok Amin, kepada Medcom.id, Jumat, 28 Juni 2024.
Lebih jauh, kata dia, peretasan data bisa menyangkut hal-hal lain di sektor pendidian, misalnya data beasiswa. "Bahkan, bisa juga menyangkut data beasiswa dan admin keuangan kampus beserta data keluarga mahasiswa dan profil sosial ekonominya juga ada di situ," tutur dia.
Pusat Data Nasional (PDN) 2 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diserang ransomware. Sejumlah layanan terdampak, salah satunya milik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
"Memang betul terdapat 47 domain layanan atau aplikasi Kemendikbudristek di bidang pendidikan dan kebudayaan yang terdampak," kata Direktur SD Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi, kepada Medcom.id, Rabu, 26 Juni 2024.
Ia mengatakan 47 layanan tersebut belum bisa diakses kembali. Layanan itu antara lain Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), Beasiswa Pendidikan, KIP Kuliah, Perizinan Film.
Pihaknya meminta maaf kepada publik atas gangguan yang membuat ketidaknyamanan di tengah masyarakat. "Kemendikbudristek terus berkoordinasi intensif dengan Kemenkominfo selaku pengelola PDN 2 untuk menindaklanjuti hal tersebut dan melakukan pemulihan layanan secara bertahap," ungkap Hasbi.
Baca juga: Imbas PDN Diretas, Pendaftaran BPI Bakal Diperpanjang |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News