Pengamat pendidikan Doni Koesoema. DOK YouTube
Pengamat pendidikan Doni Koesoema. DOK YouTube

Tuai Kontroversi, Pengamat Sebut Sistem Zonasi PPDB Tak Harus Diganti

Ilham Pratama Putra • 27 Juli 2023 09:35
Jakarta: Sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menuai banyak kontroversi. Banyak pihak meminta agar sistem tersebut diubah atau diganti.
 
Pengamat pendidikan Doni Koesoema menilai tak perlu buru-buru mengganti sistem tersebut. Doni menyebut sistem zonasi masih dapat dipertahakan.
 
"Apakah zonasi harus diganti? Menurut saya tidak. Karena berbagai persoalan yang ada di zonasi bisa dipetakan," kata Doni dalam siaran YouTube-nya dikutip Kamis, 27 Juni 2023.

Doni menyebut pada dasarnya kebijakan zonasi sudah baik. Namun, dia melihat kurang pengawalan dan pengawasan agar sistem zonasi berjalan benar.
 
"Pertama, PPDB mendekatkan rumah dengan sekolah. Saat rumah dekat sekolah itu menguruangi biaya transportasi," ujar dia.
 
Sistem zonasi juga memetakan akses setiap jenjang sekolah dengan baik. Sehingga, saat akses pendidikan minim di satu wilayah, pemerintah dapat melakukan intervensi dengan cepat.
 
"PPDB zonasi itu pun akhirnya mampu membuat sekolah semakin beragam. Sekolah tidak hanya diisi siswa berprestasi, tapi diisi dengan multi siswa, berbagai ras, agama, entik, kecerdasan. Hal itu pentinhg bagi sekolah negeri," ungkap dia.
 
Doni menyebut sistem zonasi juga memungkinkan pemerintah membuat prioritas sekolah yang mesti dikembangkan. Sehingga, tidak ada perbedaan sekolah negeri yang satu dengan yang lainnya.
 
"Terakhir, pemerintah bisa berkolaborasi dengan sekolah swasta dalam rangka menyediakan akses pendidikan," tutur dia.
 
Baca juga: Pengamat Ungkap Alasan Sistem Zonasi Mesti Ada dalam PPDB

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan