"Jumlah peneliti di ITS memang tidak sebanyak perguruan tinggi lain, tapi kita (ITS) terus tingkatkan daya saing dalam bidang penelitian,” ujar Ashari dalam keterangan tertulis, Rabu, 20 September 2023.
Ashari mengatakan hal ini dibuktikan dengan publikasi penelitian ITS yang terus meningkat dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya. Hal itu berdasarkan jumlah keseluruhan peneliti dalam beberapa tahun terakhir.
“Sejak 2019, Alhamdulillah ITS telah berhasil mencetak 50 profesor baru,” ujar dia.
Orasi ilmiah
Mengawali prosesi pengukuhan, profesor ke-163 ITS Prof Dr Wahyu Wibowo SSi MSi menyampaikan orasi ilmiahnya mengenai pengembangan model semiparametrik spline multirespon. Guru besar Departemen Statistika Bisnis ini menjelaskan model tersebut bisa menjadi strategi untuk meningkatkan akurasi dalam pemodelan regresi (metode untuk memahami antara variabel independen dan dependen) yang dapat mengoptimalkan pengambilan keputusan suatu bisnis.Sementara itu, Prof Dr Katherin Indriawati ST MT dari Departemen Teknik Fisika membawakan orasi ilmiah mengenai peningkatan kemampuan sistem untuk pekerjaan tanpa kegagalan dalam sistem kontrol modern.
“Ada tiga strategi penting dalam sistem kontrol ini, yakni sensor less control, Fault Tolerant Control (FTC), serta deteksi dan identifikasi kesalahan,” papar guru besar ke-164 ITS tersebut.
Berikutnya, masih berkaitan dengan sistem kontrol, Prof Dr Trihastuti Agustinah ST MT dari Departemen Teknik Elektro mengembangkan metode stabilitas dalam sistem kontrol robotik. Inovasi dari guru besar ke-165 ITS ini berfokus dalam menstabilkan sistem kontrol tracking pada pendulum kereta, pesawat tanpa awak (drone), serta mobile robot yang banyak digunakan untuk armada logistik.
Selanjutnya, beralih pada keilmuan fisiologi hewan dan ekotoksikologi, guru besar ke-166 ITS Prof Dr Dewi Hidayati SSi MSi mengembangkan optimalisasi pemanfaatan beberapa organ dari tubuh ikan. Salah satunya dari kulit ikan patin yang dapat dijadikan sumber gelatin halal.
Kepala Departemen Biologi ITS ini juga meneliti beberapa organ penting ikan yang dapat menjadi indikator kualitas perairan. Berikutnya, Prof Dr Tri Arief Sardjono ST MT dari Departemen Teknik Biomedik ITS menyampaikan orasi ilmiah mengenai analisis dan pemrosesan citra biomedis dalam bidang kedokteran.
Hal ini diwujudkan dalam pengembangan Spring Charged Particles Model (SCPM), sebuah model dengan kemampuan mengikuti kontur objek yang diminati. “Di dunia kedokteran, model ini dapat membantu diagnosis medis yang lebih akurat,” terang guru besar ke-167 ITS ini.
Mengakhiri sesi Sidang Terbuka Dewan Profesor, guru besar ke-168 ITS Prof Dr Drs Purhadi MSc menyampaikan orasi ilmiahnya dalam keilmuan matematika statistika pada model regresi spasial. Model ini menganalisis korelasi dari distribusi statistik yang menentukan faktor signifikan dari suatu fenomena.
“Dengan model ini, dapat dianalisis faktor-faktor signifikan yang memengaruhi berbagai permasalahan baik alam dan sosial,” ungkap profesor dari Departemen Statistika tersebut.
Ketua Dewan Profesor ITS, Imam Robandi, mengaku bangga kepada profesor ITS yang kini genap berjumlah 168 orang. Hal itu turut disampaikan Ketua Senat Akademik ITS, Syafsir Akhlu.
“Semoga publikasi dan produktivitas guru besar kita semakin meningkat,” ujar guru besar Kimia ITS ini.
Baca juga: Guru Besar ITS Kembangkan Pemanfaatan AI untuk Pengenalan Jenis Ikan hingga Pelestarian Naskah Kuno |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News