Secara umum hasilnya baik, meski ada beberapa aspek yang masuk kategori sedang. RKM didesain untuk menyatukan data evaluasi madrasah dalam satu sistem terintegrasi.
Terobosan ini diharapkan membantu pengelolaan dan pemetaan mutu pendidikan secara lebih efektif. Uji coba melibatkan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah dan Operator Madrasah dari berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah.
“Sistem RKM berbasis digital dikembangkan untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan data pendidikan madrasah yang selama ini terpecah di berbagai platform," kata Direktur KSKK Madrasah Muchamad Sidik Sisdiyanto dilansir dari laman Kemenag, Sabtu, 2 November 2024.
Sidik mengatakan, integrasi ini akan membuat data kinerja madrasah lebih mudah diakses, akurat, dan menjadi dasar yang transparan bagi kebijakan peningkatan mutu pendidikan,” ujarnya.
RKM berhasil mengintegrasikan berbagai data dari sejumlah platform seperti EMIS, AKMI, AKG, EDM, dan eRKAM. Menurut Sidik, RKM ini, tidak hanya sebagai alat evaluasi, tetapi juga sebagai referensi utama bagi perencanaan kebijakan pendidikan. Integrasi data yang baik akan mendukung tercapainya pendidikan madrasah yang lebih berkualitas, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Selama pelatihan, para operator melaporkan bahwa waktu pengisian data kinerja madrasah dapat dipangkas hingga 30 persen, sementara keakuratan data meningkat berkat validasi otomatis dari sistem,” ungkap Sidik.
Berikut hasil ujicoba RKM:
1. Aspek Pendataan (Emis)MI = baik, MTs = sedang, MA = sedang
2. Aspek Siswa (AKMI)
MI = baik, MTs = baik, MA = baik???????
3. Aspek Guru (AKG)
MI = baik, MTs = baik, MA = baik
4. Aspek Tata Kelola (EDM & eRKAM)
MI = sedang, MTs = baik, MA = sedang
Baca juga: Kemendikbudristek Luncurkan Dataset AN dan Pembaruan Rapor Pendidikan Indonesia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News