"UNESCO baru saja meluncurkan art dan culture itu menyatu pada pendidikan. Jadi pendidikannya seperti satu koin dengan hal itu," kata Ananto dalam sosialisasi program Enikki Festa di Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2024.
Dia menyebut konsep pendidikan yang harus diberikan pada anak ke depan harus memadukan hard skill dan soft skill. Jadi, pendidikan bukan cuma soal peningkatan kemampuan anak secara kognitif.
"Melainkan ada aspek socio emosional dan karakter di situ," jelas dia.
Pihaknya kini tengah mencari anak-anak mengikuti Enikki Festa 2025 yang diselenggarakan oleh Mitsubishi Corporation. Enikki merupakan program kolaborasi internasional yang bertujuan meningkatkan kreativitas anak-anak melalui seni dan budaya.
Setiap sekolah di Indonesia diharapkan berkontribusi pada program tersebut. Sekolah mendorong anak menghasilkan karya gambar dan cerita yang kemudian dikurasi mulai tingkat sekolah, regional, nasional hingga dikompetisikan pada Enikki Festa 2025 di Jepang.
Siswa yang berpartisipasi mesti membuat enikki sebanyak tiga halaman. Karya ini tidak hanya berisi ilustrasi tetapi juga deskripsi singkat yang menceritakan kisah atau tema yang ingin mereka sampaikan.
"Melalui karya-karya ini anak-anak dapat menggambarkan kehidupan sehari-hari, adat istiadat, serta keunikan budaya masing-masing negara. Tentunya melalui karya-karya ini anak-anak akan menggambarkan keunikan budayanya dan keseharian hidup mereka melalui ekspresi seni," jelas Ketua Harian KNIU, Itje Chodijah.
Itje mengatakan gelaran enikki juga memperkuat pemahaman antarbudaya karena akan disatukan dengan budaya dari negara. Hal ini sangat dibutuhkan oleh anak-anak saat ini karena mereka hidup di dunia yang hampir tak berbatas.
"Oleh sebab itu pemahaman budaya dari bangsa-bangsa lain menjadi penting untuk membuat anak-anak ini punya kesadaran bahwa ketika bergabung di dunia global ada etika-etika tertentu yang harus dipatuhi yaitu etika global," ujar Itje.
KNIU telah mempersiapkan berbagai materi sosialisasi termasuk poster-poster yang akan disebar ke seluruh wilayah Indonesia dalam rangka memperluas jangkauan program ini. Pihaknya juga berencana bekerja sama dengan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah.
"Selain itu juga dengan dinas pendidikan di seluruh Indonesia akan dilibatkan untuk mendukung pelaksanaan program di setiap kabupaten atau kota," ungkap Itje.
Itje mengatakan di akhir program hanya ada satu siswa yang menjadi perwakilan setiap negara untuk berangkat ke Jepang mengikuti Enikki Festa 2025.
"Dari kami akan dipilih delapan di tahun 2025 untuk mengirimkan ke Jepang. Tapi yang ke Jepang itu satu. Setiap negara satu pemenang untuk ikut Grand Prix di sana," beber dia.
Baca juga: Pelajar Indonesia Disiapkan Bersaing di Enikki Festa 2025 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News