Fadli mengaku diminta membantu pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia memberikan sedikit bocoran terkait di kementerian mana akan ditugaskan.
"Pokoknya kalau dari dulu passion saya itu mengurusi berbagai macam heritage dan lain-lain. Ya kita lihat nanti banyak hal yang terkait dengan kebudayaan ini," beber Fadli Zon dikutip dari laman metrotvnews.com, Senin, 14 Oktober 2024.
Nama Fadli Zon sudah dikenal luas oleh publik. Sebagai wakil ketua umum Partai Gerindra, Fadli kerap bersuara keras selama pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Yuk kita kenalan dengan Fadli Zon lebih dalam dikutip dari laman emedia.dpr.go.id:
Fadli Zon lahir pada 1 Juni 1971. Dia adalah seorang politikus dan mantan aktivis yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2014–2019.
Bersama Prabowo Subianto, ia ikut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum. Sejak 8 Oktober 2015, ia juga dipercaya sebagai Presiden Organisasi Parlemen Antikorupsi Se-Dunia (Chairman of Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC).
Fadli Zon menghabiskan masa kecilnya dan menyelesaikan pendidikan dasar di desa Cisarua, Bogor. Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di SDN Cibereum 3, Cisarua, Bogor dan melanjutkan di SMPN 1 Cisarua, di Gadog, Bogor, kemudian pindah ke SMP Fajar Jakarta.
Dia lalu melanjutkan pendidikan di SMA 31 Jakarta. Fadli belajar selama dua tahun di SMA Negeri 31, Jakarta Timur, sebelum akhirnya mendapat beasiswa dari AFS (American Field Service) ke San Antonio, Texas, Amerika Serikat dan lulus dengan predikat Summa Cum Laude.
Fadli kemudian melanjutkan studi di program studi Sastra Rusia, Fakultas Sastra Universitas Indonesia (kini FIB UI). Semasa kuliah, Fadli aktif di berbagai organisasi, baik intra maupun ekstra kampus.
Ia pernah menjadi Ketua Biro Pendidikan Senat Mahasiswa FSUI (1992-1993), Sekretaris Umum Senat Mahasiswa FSUI (1993), Ketua Komisi Hubungan Luar Senat Mahasiswa UI (1993-1994). Ia aktif dalam kehidupan politik kampus dengan memimpin berbagai demonstrasi dan menghidupkan kelompok-kelompok studi di dalam kampus UI era awal 1990-an.
Selain itu, ia juga bergabung dengan Teater Sastra UI. Di luar kampus, ia pernah menjadi Sekjen dan Presiden Indonesian Student Association for International Studies (ISAFIS) pada 1993-1995, pengurus pusat KNPI (1996-1999), pengurus pusat Gerakan Pemuda Islam (1996-1999), dan anggota Asian Conference on Religion and Peace (ACRP) sejak 1996.
Pada 1994, Fadli Zon terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) I Universitas Indonesia dan Mahasiswa Berprestasi III tingkat Nasional dan memimpin delegasi mahasiswa Indonesia dalam ASEAN Varsities Debate IV (1994) di Malaysia.
Pada tahun 2002, ia mengenyam pendidikan di London School of Economics and Political Science (LSE) di bawah bimbingan John Harriss dan Robert Wade. Ia meraih gelar Master of Science (M.Sc) Development Studies dari The London School of Economics and Political Science (LSE) Inggris. Pada tahun 2016, ia meraih gelar doktoral dari Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Universitas Indonesia.
Politik
Karier politk Fadli Zon mulai terlihat pada 1997-1999, ia menjadi anggota MPR RI dari golongan pemuda dan aktif sebagai asisten Badan Pekerja Panitia Adhoc I yang membuat GBHN. Fadil Zon juga mendirikan lembaga kajian publik dengan nama Institute for Policy Studies (IPS) untuk mendukung intelektualitasnya.Fadli Zon lalu menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI pada 2014-2019. Dia juga pernah menjadi ketua GOPAC (Global Organization Of Parliamentarians Against Corruption) untuk periode 2015-2017.
Dia juga Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Periode 2019-2024. Lalu, ditunjuk menjadi Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina. Penunjukan dibuat dalam Konferensi Liga Parlemen Dunia untuk Al-Quds (Palestina) ketiga yang digelar di Malaysia pada 8-9 Februari 2020.
Fadli Zon dipercaya untuk memimpin Southeast Asian Parliamentarians Against Corruption (SEAPAC) yaitu organisasi regional antikorupsi Asia Tenggara. Dia juga menjabat wakil ketua umum Partai Gerindra sejak 2008 hingga sekarang.
Organisasi
Selain aktif di bidang politik, Fadli Zon juga aktif dalam organisasi dan kebudayaan. Fadli Zon adalah penggiat kebudayaan sejak masih remaja.Ia mendirikan Fadli Zon Library di Jakarta Pusat; Pendiri Rumah Kreatif Fadli Zon, Cimangggis, Depok; Rumah Budaya di Aie Angek, Tanah Datar, Sumatera Barat; dan Dewan Pembina Rumah Puisi Taufiq Ismail di Aia Angek.
Fadli Zon Library (FZL) yang didirikan pada tahun 2008 merupakan oase intelektual Fadli Zon. Dia sering menggelar acara diskusi reguler tentang berbagai tema, dari mulai sejarah, budaya, politik, ekonomi, maupun tema-tema lainnya yang aktual, serta menjadi tempat persinggahan tokoh-tokoh intelektual Indonesia dari dalam dan luar negeri.
Fadli Zon tercatat sebagai Ketua Umum Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI), 2019-2024. Ketua Umum Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), 2017-2019, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) 2015-2020, dan periode berikutnya 2020-2025.
Ketua Umum Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI), 2016-2021, dan Ketua Umum Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI), 2017-2022.
Fadli Zon juga aktif menulis. Pengalaman jurnalistik Fadli Zon dimulai dengan menulis sejumlah artikel di majalah remaja seperti Nona dan Hai (1989-1990). Kemudian menjadi wartawan di majalah Suara Hidayatullah dan Harian Terbit (1990-1991).
Semasa kuliah mengasuh majalah Gema (1992-1994) milik DHN Angkatan 45, Redaktur dan Dewan Redaksi majalah sastra Horison (sejak 1993), redaktur majalah Tajuk (1995-1996) dan lain-lain. Pemimpin Redaksi Jurnal VISI (sejak 1997), Dewan Redaksi Majalah Tani Merdeka (sejak 2007), dan juga pemimpin redaksi Tabloid Gema Indonesia Raya (sejak 2011). Tulisan-tulisan Fadli Zon juga banyak dimuat di sejumlah buku, bunga rampai, jurnal dan media massa nasional.
Fadli Zon juga pernah menjadi ketua umum dalam Kongres IX Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI), yang dilaksanakan pada 8-9 Agustus 2017, di Bandung. Dia menelurkan banyak karya tak cuma buku, tapi juga film dan album musik.
Fadli Zon juga meraih penghargaan MURI antara lain: Kolektor Color Proof Prangko Seri 25 Tahun Queen Wilhelmina Terlengkap; Kolektor Wayang Nusantara Terlengkap dan Terbanyak; Pemrakarsa Pameran Seni Rupa ‘Kepada Republik’ di DPR RI selama 5 tahun berturut-turut; Perpustakaan pribadi dengan koleksi keris terbanyak; Perpustakaan pribadi dengan koleksi koran tua terbanyak; dan lainnya.
Fadli mengaku mendapat banyak pesan dalam pertemuan dengan Prabowo. Salah satu yang menjadi pembahasannya adalah cara mengembalikan kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam.
"Kita ini harus reinventing Indonesia identity, itu ya. Itu saya kira bagaimana kita menemukan kembali identitas Indonesia karena kita ini kan bangsa yang megadiversity. Dan kita ini sebenarnya bisa menjadi ibu kota budaya dunia. Jadi saya kira kita punya kekayaan budaya itu adalah national treasure kita," ungkap dia.
Baca juga: Fadli Zon Dipanggil Prabowo, Diminta Bantu Urusi Budaya Indonesia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News