Inovasi dosen PNP alat deteksi daun ganja kering. DOK Vokasi Kemdikbud
Inovasi dosen PNP alat deteksi daun ganja kering. DOK Vokasi Kemdikbud

Dosen PNP Buat Inovasi Alat Deteksi Daun Ganja Kering

Renatha Swasty • 28 September 2023 07:34
Jakarta: Dosen Politeknik Negeri Padang (PNP) mengembangkan inovasi alat pendeteksi daun ganja kering. Inovasi ini dikembangkan lantaran proses membedakan daun ganja kering dan daun kering biasa kerap merepotkan.
 
Pengembangan produk inovasi berupa alat pendeteksi daun ganja kering ini merupakan hasil kolaborasi antara PNP dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat melalui program Matching Fund 2023. Inovasi ini melibatkan dosen dan mahasiswa PNP lintas program studi (Prodi), yakni Prodi Teknik Elektronika dan Prodi Rekayasa Perangkat Lunak.
 
Dosen sekaligus ketua tim alat deteksi daun ganja, Hendrick, mengungkapkan ide pengembangan alat ini bermula dari kebutuhan BNNP Sumatera Barat akan alat pendeteksi daun ganja kering saat razia. BNNP Sumatera Barat memerlukan alat untuk membantu razia lebih efektif lantaran mereka keterbatasan personel.

“Kota Padang sebenarnya bukan pengguna, tetapi merupakan jalur perlintasan ganja. Oleh karena itulah, BNNP merasa perlu adanya inovasi berupa alat deteksi daun ganja kering yang lebih portabel yang bisa dibawa kemana-mana saat razia,” kata Hendrick dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Kamis, 27 September 2023.
 
Hendrick menuturkan alat deteksi ganja kering ini menggunakan sejumlah sensor yang bekerja seperti hidung elektronik. Alat ini juga dirancang berbasis teknologi internet of thing (IoT) yang bisa digunakan multi device.
 
Alat ini mampu mendeteksi keaslian daun ganja kecil relatif lebih singkat dengan tingkat keakuratan mencapai 90 persen. Alat ini juga dirancang portabel yang akan memudahkan petugas BNNP Sumatera Barat melakukan razia bersamaan di sejumlah lokasi berbeda.
 
“Sebenarnya BNNP sudah memiliki alat deteksi daun ganja kering, akan tetapi alatnya tidak bisa dibawa kemana-mana. Selain itu harganya juga relatif mahal,” kata Hendrick.
 
Dia menyebut dibandingkan dengan alat deteksi daun ganja kering yang sudah ada, alat dikembangkan di PNP jauh lebih murah. Keunggulan lain, sifatnya portable dan mudah dibawa ke mana-mana.
 
“Alat deteksi milik BNNP itu harganya mencapai Rp1 miliar dan setiap pengembangan software harus membayar lagi,” ujar Hendrick.
 
Nah, alat yang dikembangkan PNP ini jauh lebih murah. Hendrick memperkirakan harga satu unit alat deteksi daun ganja kering yang dibuatnya hanya sekitar Rp30 juta. Harga tersebut diperkirakan masih bisa ditekan ketika sudah dikembangkan menjadi produk massal.
 
Baca juga: Ekosistem Kemitraan Vokasi Penting Demi Tumbuhkan Ekonomi Daerah

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan