Setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Peringatan ini sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang yang berjuang pada pertempuran melawan pasukan Inggris di Surabaya pada 10 November 1945.
Kumpulan Pesan-Pesan Pahlawan
Dalam panduan Upacara Peringatan Hari Pahlawan Kementerian Sosial, terdapat pembacaan pesan-pesan pahlawan. Pesan tersebut dibacakan setelah Pembacaan pembukaan UUD’45.Berikut ini kumpulan pesan pahlawan yang bisa dibacakan dalam upacara peringatan Hari Pahlawan:
1. Pesan Pahlawan Nasional Gubernur Suryo :
“Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih
baik hancur daripada dijajah kembali”
Pesan tersebut merupakan pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
2. Pesan Pahlawan Nasional Bung Tomo :
“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga.”
Pesan tersebut adalah pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945.
3. Pesan Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai :
“Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai” (surat I Gusti Ngurah Rai kepada Letnan Kolonel Termeulen, seperti tersalin dalam Bali Berjuang)
4. Pesan Pahlawan Nasional Supriyadi :
“Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi “. (Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan Pemerintah Jepang)
5. Pesan Pahlawan Nasional Ir. Soekarno :
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”
(Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961)
6. Pesan Pahlawan Nasional Moh. Hatta :
“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”
“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.”
7. Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman :
“Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus”.
(Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasehatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News