Dalam ajang tersebut SMP - SMA Al Izhar Pondok Labu, Jakarta Selatan ini bekerja sama dengan Kiny Cultura Indonesia, sebuah yayasan yang peduli dengan pengembangan Kebudayaan dan pendidikan di Indonesia. Kiny Cultura Indonesia juga merupakan anggota dari CID UNESCO (Conseil International De La Danse) sekaligus pendiri Jakarta section.
Sebelum berangkat ke Georgia, rombongan para siswa melakukan pertunjukan Gelar Pamit di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Hadir dalam gelaran tersebut wakil dari Kedutaan Georgia di Indonesia, Shorena Duchidze, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset, dan Teknologi, Dinas Kebudayaan dan juga para Orang Tua Murid peserta.
Pada saat gelar pamit diberikan juga sertifikat dari CID UNESCO atas keberhasilan siswa berlatih selama 150 jam dan apresiasi terhadap anak-anak dalam mempromosikan Kebudayaan Indonesia di kancah internasional. "Sertifikat ini berlaku di 150 Negara dan dapat menjadi penunjang untuk pendidikan anak-anak selanjutnya," kata Director Culture and Education of Kiny Cultura Indonesia, Kiki Puspita Sari dalam siaran persnya, di Jakarta, Minggu, 7 Juli 2024.
Selama kurang lebih 6 bulan para penari dan pemusik ini diberi pelatihan dan pengarahan untuk berlatih tarian tradisi indonesia, di antaranya Tari Muda Mudi Papua, Ratoh Jaroe, Cerite Kite dari Betawi dan Tari piring hingga akhirnya dapat tampil prima dalam International Folklore Festival Batumi, Georgia.
Dalam pertunjukan yang dihadiri lebih dari 6.000 penonton itu, terdapat 30 Group peserta dan 17 Negara dari Eropa dan Asia. Penampilan siswa SMP - SMA Al Izhar Pondok Labu pun sangat menarik perhatian warga Batumi dan mendapatkan dukungan yang sangat meriah dari penonton.
Dalam Gelaran Festival internasional itu, SMP-SMA Al Izhar Pondok Labu Jakarta berhasil mendapatkan penghargaan tertinggi yaitu Grand Champion. Kesuksesan ini turut membawa nama baik Indonesia di kancah Internasional.
Selain Kompetisi kebudayaan di dalam acara festival anak-anak juga mengajarkan tari Indonesia kepada masyarakat Georgia dan sebaliknya anak-anak Indonesia juga mempelajari kebudayaan tari tradisional Georgia. Sehingga pertukaran kebudayaan terjalin dan menjadikan keanekaragaman dan toleransi kebudayaan secara Internasional.
"Semoga kemenangan Indonesia di kancah internasional bisa membawa harum Indonesia dan kemenangan ini bisa menjadikan anak-anak Indonesia mencintai budaya dan melestarikannya," kata Kiki.
Kiki berharap pemerintah dapat memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada anak- anak yang telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia di kancah internasional.
"Semoga kesuksesan ini memberikan kebanggaan dan kecintaan anak-anak pada tradisi dan budaya Indonesia," tutupnya.
Baca juga: Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
|
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News