Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko. Foto: Dok. Medcom.id/Ilham Pratama
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko. Foto: Dok. Medcom.id/Ilham Pratama

Minim Jumlah Arkeolog, BRIN Khawatir Peninggalan Kuno di Indonesia Keburu Hilang

Antara • 04 Juli 2024 13:02
Jakarta:  Minimnya jumlah arkeologi di Indonesia membuat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) khawatir akan kehilangan potensi penemuan peninggalan kuno Indonesia yang jumlahnya masih banyak.  Hingga kini, hanya 6 perguruan tinggi yang memiliki program studi Arkeologi di Tanah Air.
 
"Saat ini kampus yang menyediakan jurusan arkeologi hanya ada enam, baru bisa dihitung dengan dua tangan. Kan menyedihkan, karena Indonesia ini kaya akan peninggalan-peninggalan," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko ditemui di Jakarta, Kamis, 4 Juli 2024.
 
Handoko menambahkan peninggalan tersebut bukan hanya peninggalan sejarah Indonesia, namun juga peninggalan sejarah dunia.  Pasalnya, kata Handoko, Indonesia merupakan bagian dari peradaban dunia.

Ia menilai jumlah arkeolog Indonesia yang ada saat ini sangat minim jika dibandingkan dengan potensi temuan peninggalan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
 
"Kurang, bukan hanya untuk BRIN ya, (tapi juga) Indonesia. Indonesia seluas ini ya kan, sebanyak itu potensi arkeologinya yang belum di ekskavasi kan, nanti keburu hilang, keburu hancur," ujarnya.

Genjot Proyek Ekskavasi 

Untuk itu, kata Handoko, pihaknya kini tengah memasifkan berbagai proyek ekskavasi untuk menemukan potensi peninggalan masa lalu di Indonesia.  Hal ini agae dapat menciptakan aktivitas riset yang dapat memancing perguruan tinggi di Indonesia untuk membuka program studi arkeologi.
 
Menurutnya, hal tersebut menjadi tanggung jawab BRIN dalam menemukan dan meneliti peninggalan-peninggalan nenek moyang Indonesia, karena Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru bertanggung jawab setelah sebuah penemuan dinyatakan memiliki nilai kebudayaan strategis.
 
Saat ini BRIN berkolaborasi dengan Griffith University dan Southern Cross University, Australia berhasil menemukan lukisan gua atau gambar cadas tertua di Indonesia, yang setidaknya berusia 51.200 tahun. Ini diharapkan dapat menjadi inspirasi anak muda untuk menjadi arkeolog Indonesia di masa yang akan datang.
 
"Saat ini sudah ada satu universitas lagi yang akan membuka jurusan arkeologi, Universitas Andalas. Jadi, kami sangat mendukung itu dan mereka akan memanfaatkan platform situs ekskavasinya teman-teman ini, sebagai proses untuk menciptakan mahasiswa dan dosen-dosen baru (bidang arkeologi)," tutur Handoko

Berikut 6 perguruan tinggi yang memiliki prodi Arkeologi:

  1. Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta
  2. Universitas Udayana Bali
  3. Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar
  4. Universitas Indonesia
  5. Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari
  6. Universitas Jambi.
 
Baca juga: BRIN Kembangkan Sistem e-Voting, Ini Kelebihannya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan