"Yang diperlukan adalah 'ilmuwan-ilmuwan bedah' yang dapat menerapkan ilmu-ilmu dasar serta menjembataninya untuk diaplikasikan secara klinis," ujar Faried mengutip siaran pers Unpad, Jumat, 11 Juni 2021.
Faried menyampaikan ini dalam orasi ilmiah berkenaan dengan penerimaan guru besar bidang Ilmu Bedah Saraf pada Fakultas Kedokteran Unpad. Faried membacakan orasi berjudul 'Penerapan Ilmu Dasar dan Aplikasi Klinisnya dalam Menghadapi Era Kedokteran Personal: Tantangan dan Harapan dalam Menciptakan Ilmuwan-Ilmuwan Bedah Saraf'.
"Sudah saatnya kita yang berada di pusat pendidikan besar seperti Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran-Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, Bandung, dengan segala keterbatasannya segera berkhidmat untuk merubah paradigma selama ini dari 'dokter bedah' menjadi 'ilmuwan bedah'," ujarnya.
Baca: Kualitas Pendidik Harus Sama Majunya dengan Perkembangan Teknologi
Faried juga memaparkan mengenai berbagai upaya yang dilakukan dalam mengembangkan terapi sel dan biomarker sebagai investasi 'mengilmuwankan' profesi dari Ilmu Bedah Saraf. Penelitian-penelitian yang dilakukan antara lain mengisolasi neural stem cell (NSCs) dari subvetrikel zone (SVZ).
Penelitian tersebut akan merangsang penelitian. Selanjutnya, untuk mengefektifkan pemanfaatan NSCs dalam terapi-terapi alternatif di bidang bedah saraf.
Selain itu, ia dan tim juga merancang obat antikanker generasi baru anti kanker yang disebut 'sugar-cholestanol'. Obat ini dibuat secara sintetik yang sangat spesifik hanya mengenali struktur antigen permukaan sel-sel kanker dan glioma.
Faried mengatakan bahwa kedokteran translasional, yang berawal dari pemahaman tentang ilmu dasar serta upaya aplikasinya ke dalam penerapan klinisnya atau sebaliknya, merupakan semangat yang harus diakomodasi pembuat kebijakan. Didukung baik moril dan material, serta dicontohkan oleh locomotive person sebagai leader di unitnya masing-masing.
"Jangan 'bunuh' mimpi-mimpi serta semangat yang membara penuh idealisme junior-junior, adik-adik, anak-anak didik kita. Penelitian merupakan jalan yang panjang dan sunyi, penuh halang-rintangan. Menjadi kewajiban kita mengkader serta membimbing penerus kita untuk kemudian membentuknya menjadi ilmuwan tangguh berkecakapan sebagai seorang professional," terang Faried.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id