Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko. Foto: Tangkapan Layar Zoom
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko. Foto: Tangkapan Layar Zoom

BRIN: Seluruh LPNK Sudah Terintegrasi per 1 September

Antara • 02 September 2021 15:00
Jakarta:  Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko mengatakan, seluruh lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) sudah terintegrasi ke dalam BRIN per 1 September 2021.
 
"Saat ini kami sudah mengeksekusi integrasi ke BRIN. Pada 1 September 2021 seluruh sumber daya manusia (SDM), aset dan program Kementerian Riset dan Teknologi dan empat LPNK sudah diintegrasikan ke BRIN," katanya, Kamis, 2 September 2021.
 
Ia menjelaskan, BRIN mengintegrasikan empat LPNK,  yakni Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).

Selain empat LPNK, BRIN juga akan mengintegrasikan 44 unit penelitian dan pengembangan dari kementerian/lembaga lain.
 
Integrasi untuk unit-unit penelitian dan pengembangan di kementerian/lembaga (K/L) ke dalam BRIN diakuinya masih berproses dan akan dieksekusi dengan cut-off per 1 Januari 2022,  sekaligus memulai tahun anggaran baru di 2022.
 
Tetapi saat ini, kata dia, proses penyisiran dan pengalihan program dan anggaran dari K/L sudah mulai dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar dapat disahkan pada pembahasan bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada September 2021. Hal itu untuk ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022 pada Oktober 2021.
 
Dengan integrasi itu, kata dia, seluruh LPNK dan unit penelitian dan pengembangan K/L bertransformasi menjadi Organisasi Riset (OR) atau Pusat Riset di OR terkait.
 
Baca juga:  Peleburan Litbangjirap Dinilai Hilangkan Esensi Riset dan Inovasi
 
Ia menyatakan, proses integrasi tersebut akan memberikan peluang baru yang belum pernah terbayangkan sebelumnya, karena dengan integrasi itu BRIN memiliki kapasitas sumber daya yang jauh lebih besar, dan otomatis akan terjadi efisiensi luar biasa dalam pemanfaatan sumber daya tersebut.
 
"Untuk dampak secara umum lebih karena aspek psikologis dan bukan teknis," katanya.
 
Ia menilai pro dan kontra integrasi ke BRIN merupakan suatu hal yang biasa. Namun, untuk menyelesaikan masalah fundamental riset di Indonesia, lanjut dia, memang harus dilakukan perubahan yang cukup fundamental sehingga benar-benar bisa menyelesaikan dalam waktu secepat mungkin.
 
"Yang penting justifikasi teknis dan filosofi perubahan ini dapat dipertanggungjawabkan," katanya.
 
Di samping itu, kata dia, kelembagaan adalah ranah eksekutif, yang mana dalam hal ini BRIN sebagai bentuk strategi teknis yang dipilih oleh Presiden untuk mencapai tujuan yang diamanatkan oleh undang-undang.
 
"Yang penting adalah tidak melanggar regulasi yang berlaku," kata Handoko ??????.
 
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan