"Sebanyak 75,8 persen publik setuju jika pembelajaran tatap muka segera dibuka," kata Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif’an melalui keterangan tertulis, Kamis, 29 April 2021.
Ali mengatakan, ada 20,6 persen responden mengatakan tidak setuju PTM dilakukan. Kemudian, sebanyak 3,6 persen mengaku tidak tahu atau tidak jawab. Sementara itu, jika PTM dibuka, kata Ali, 49,4 persen publik menginginkan secara bertahap, lalu, 29,15 persen ingin PTM dibuka serentak.
"Sisanya 21,5 persen mengaku tidak tahu/tidak jawab," ujar dia.
Baca: Nadiem Salut Banyak Orang Tua Antusias Persiapkan PTM Terbatas
Atas temuan survei ini, ASI menilai upaya pemerintah untuk segera menggelar PTM punya argumentasi kuat. Pasalnya, menurut data survei, sebanyak 65,7 persen publik berpandangan bahwa pembelajaran daring atau jarak jauh selama ini kurang efektif. Sementara itu, data lain menyebutkan, sebanyak 75,8 persen publik setuju jika pembelajaran tatap muka segera dibuka.
"Adapun publik lebih menginginkan pembelajaran tatap muka dibuka secara bertahap 49,4 persen, ketimbang dibuka secara serentak 29,15 persen.
Survei dilaksanakan pada 21-25 April 2021 di 34 provinsi di Indonesia. Metode yang dilakukan dengan cara telesurvei, yaitu responden diwawancara melalui kontak telepon menggunakan kuesioner.
Metode penarikan sampel yakni Multistage Random Sampling. Survei melibatkan 1000 responden dengan margin of error sekitar 3,1 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News