"Sebagai upaya pengembangan Merdeka Belajar di lingkungan pendidikan tinggi, terobosan pendanaan yang fundamental untuk mengakselerasi tercapainya Indonesia maju telah kami siapkan," ujar Nadiem dalam konferensi pers daring peluncuran Merdeka Belajar Episode Keenam, Selasa, 3 November 2020.
Terdapat tiga program transformasi pendanaan yang diluncurkan oleh Kemendikbud melalui kebijakan ini. Salah satunya, Kemendikbud mengeluarkan parameter untuk perguruan tinggi yang diberi nama Indikator Kerja Utama (IKU).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
IKU sendiri terdiri dari delapan kinerja utama yang berkaitan dengan langkah perubahan sistem pendidikan tinggi. IKU bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa dan dosen yang unggul, utamanya dalam riset.
"Ke depan pendanaan perguruan tinggi akan diberikan dalam bentuk biaya operasional yang mendorong tercapai IKU tersebut. Dengan sistem insentif yang sesuai dengan capaian tersebut," tutur Nadiem.
Baca juga: Kemendikbud Minta Semua Pihak Kolaborasi Ringankan Beban Belajar Anak
Kedua, Kemendikbud juga mengakselerasi kontribusi industri untuk pengembangan pendidikan dan penelitian. Program ini diberi nama matching fund.
"Tujuannya untuk mendampingi dan memadankan kontribusi industri terhadap perguruan tinggi. Kalau industri, kalau mitra berkontribusi, Kemendikbud juga melakukan matching fund untuk membantu kontribusi tersebut," kata Nadiem.
Ketiga, Kemendikbud membuat sistem pendanaan yang disebut competitive fund. Hal ini bertujuan untuk mendorong inovasi dan terobosan-terobosan program pendidikan tinggi.
"Ini adalah competitive fund untuk mendorong misi diferensiasi setiap universitas menemukan jati dirinya, menemukan spesialisasinya, dan untuk maju agar kita siap menghadapi masa depan," pungkas Nadiem.
(CEU)