Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Butuh Sentuhan Pemerintah, Pendidikan Swasta Terancam Bangkrut

Ilham Pratama Putra • 06 Mei 2020 13:07
Jakarta:  Pengamat dari Komnas Pendidikan, Andreas Tambah menyebut, yayasan pendidikan swasta rentan bangkrut di tengah kondisi pandemi covid-19 berkepanjangan.  Untuk itu, yayasan pendidikan swasta baik sekolah maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) saat ini sangat membutuhkan sentuhan dan dan uluran tangan Pemerintah.
 
"Yayasan pendidikan swasta bisa saja bangkrut. Dalam situasi seperti ini Pemerintah harus memperhatikan dari segala sisi, termasuk anggaran," kata Andreas kepada Medcom.id, Rabu 6 April 2020.
 
Dia menyebut, hal paling buruk dari ancaman kebangkrutan ini adalah gulung tikarnya sektor pendidikan swasta dan hal ini sangat disayangkan.  "Pendidikan swasta itu jalur pendidikan yang tidak boleh berhenti, peran kontribusi pendidikan swasta untuk negara ini sungguh besar," jelas dia.

Untuk itu dia meminta, pemerintah menyediakan alokasi anggaran untuk pendidikan. Khususnya pendidikan swasta.
 
"Saat ini sudah banyak penunggakan uang sekolah atau kuliah. Sementara mereka harus membayar gaji karyawan, guru, dosen. Ini mengganggu pendidikan, jadi uluran pemerintah itu sangat di tunggu," ungkap Andreas.
 
Baca juga:  Ketua Komisi X Minta Sekolah Swasta Terdampak Covid-19 Diberi Bantuan
 
Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) mencatat, jumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia mencapai 4.520 kampus. Sebanyak 70 persen di antaranya berpotensi mengalami kesulitan pembiayaan serius di semester depan, karena terdampak pandemi virus korona (covid-19).
 
Ketua Aptisi, Budi Djatmiko mengatakan, dalam menghadapi masa pandemi, sejumlah PTS sudah mulai mengalami kesulitan finansial. Kesulitan itu tak lepas dari kemampuan mahasiswa membayar uang kuliah yang menjadi sumber pendapatan utama PTS.
 
Para mahasiswa merasa kesulitan, karena ekonomi orang tua mereka juga terdampak pandemi korona atau coronavirus disease (covid-19). Kondisi ini diperkirakan akan bertambah parah di semester depan, jika pandemi tak kunjung berakhir dalam dua hingga tiga bulan ke depan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan