Ketua Steering Committee GNIK, Yunus Triyonggo mengatakan, peningkatkan kualitas SDM pendidikan, utamanya pendidikan vokasi menjadi salah satu agenda utama GNIK. "Itu tujuan GNIK yang keempat, salah satunya mendorong sinkronisasi dan kesesuaian kurikulum di lembaga pendidikan dengan kebutuhan industri, terutama untuk SMK dan perguruan tinggi vokasi," kata Yunus di Jakarta, Sabtu, 27 November 2022.
Komitmen ini akan diterjemahkan secara konkret oleh 39 Area Director GNIK yang tersebar di seluruh Indonesia. Seluruh Area Director yang ada akan terjun langsung untuk berkolaborasi dengan lembaga pendidikan vokasi di seluruh Indonesia, utamanya SMK dan perguruan tinggi vokasi.
"Ada 39 area director GNIK yang akan berkolaborasi dengan lembaga pendidikan vokasi setempat. Mereka akan mengedepankan bagaimana melakukan penyelarasan kurikulum di SMK dan politeknik agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan industri," terang Yunus.
Nantinya, GNIK akan menggelar sejumlah forum untuk memastikan SMK dan Politeknik semakin dekat dengan dunia industri. "Salah satunya kami akan memastikan para siswa dan mahasiswa dapat praktik di industri, karena itu suatu keharusan. Kami telah berkomitmen untuk membuka diri dalam menerima siswa SMK dan mahasiswa politeknik magang di perusahaan tersebut," terangnya.
Menurut Yunus, kegiatan magang di industri merupakan sebuah keharusan dan menjadi bagian dari penyiapan SDM menyambut bonus demografi. Seperti halnya yang diterapkan di Jerman dengan pola pembelajaran 3:2:1, yakni tiga semester belajar di kampus, dua semester magang di industri, dan satu semester untuk menyusun tugas akhir.
"Semua anggota GNIK ini adalah HR manager di seluruh indonesia, kita ada 7.000 member. Kalau SMK atau poltek mengirimkan mahasiswanya dua semester magang kita sudah siap tampung. Kita sudah komitmen, saya sudah imbau seluruh peserta untuk membuka diri," tegas Yunus.
Gerakan Nasional Indonesia Kompeten menyelenggarakan kegiatan bertajuk Kolaborasi Menuju Indonesia Kompeten 2030. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 300 pimpinan tertinggi (Direktur) bidang Manajemen Sumber Daya Manusia perusahaan terkemuka di Indonesia.
Pekerja Didominasi Lulusan SMP
Dalam video sambutannya, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyampaikan, meskipun kondisi ketenagakerjaan semakin membaik dengan angka pengangguran yang menurun ke 5,86 persen, namun seluruh stakholder masih harus menjawab peluang dalam menyambut puncak bonus demografi 2030.Ida mengatakan, tiga tantangan besar tersebut adalah pertama, rendahnya kualitas dan produktivitas angkatan kerja Indonesia ditandai 56 persen pekerja adalah lulusan SMP ke bawah. Kemudian besarnya pekerja sektor informal dan masih rendahnya TPAK Perempuan (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan).
Kedua, fenomena teknologi 4.0 yang berdampak besar pada pergeseran kebutuhan akan kompetensi dan keterampilan kerja. "Ketiga, instabilitas politik dan perekonomian yang mendorong dunia ke arah krisis pangan dan resesi ekonomi global yang pasti akan kita rasakan dampaknya di Indonesia," ujar Ida.
Baca juga: Mahasiswa Vokasi UB Kuliah di Inggris Plus Magang di Mercedes-Benz, Ini Ceritanya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id