"Semua skema kami di BRIN dibuka untuk semuanya, tidak hanya untuk periset BRIN, jadi itu yang menjadi langkah konkret kami mendukung hilirisasi termasuk teman-teman di perguruan tinggi," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko kepada Medcom.id, Kamis, 11 Agustus 2022.
Handoko mengatakan tidak akan membedakan periset dari BRIN maupun kampus dan industri. Sebab, skema penelitian di BRIN sangat terbuka.
Bahkan, kata dia, tak ada pihak yang mendapat prioritas menikmati fasilitas riset. Meskipun, periset BRIN sendiri.
"Periset BRIN harus kompetisi, dia tidak serta merta mendapatkan kapling," beber dia.
Handoko menilai periset BRIN dan perguruan tinggi sangat baik bila mampu berkolaborasi. Dia menyebut dalam dunia penelitian sangat diperlukan saling melengkapi.
"Memang periset di BRIN kita memiliki semua infrastrukturnya dan itu tidak ada di kampus, kita memiliki semua infranya termasuk pemeliharaan dan operasionalnya, itu biasanya kampus kesulitan. Tapi kampus punya kelebihan yang lain, bahwa mereka itu semacam talent tool, mereka punya SDM yang dinamis, karena mahasiswa kan ganti terus, itu yang tidak kami miliiki. Itu sebabnya kita membuka skema secara terbuka," tutur dia.
| Baca juga: Indonesia Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat dengan Hilirisasi Riset |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
