Dia menyampaikan 4.731 guru lolos PPPK dari 75.734 guru Muhammadiyah dan Aisyiyah. Dari angka tersebut, bukan guru honorer saja yang lolos, namun ada juga guru tetap.
"Ini kami sangat menyesalkan karena program ini awalnya disasar guru-guru honorer, salah satunya di sekolah swasta, karena tidak clear ini menyasar guru-guru tetap di sekolah swasta," kata Alpha dikutip dari channel YouTube Vox Populi Institute Indonesia, Kamis, 10 Februari 2022.
Padahal, kata dia, guru-guru tersebut telah memiliki sertifikasi dan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk bisa membimbing anak didik mereka. Alpa menyebut hal ini membuat SDM berkualitas di sekolah swasta berkurang.
"Itu rata-rata mereka sudah sertifikasi, sudah berpengalaman, ini terjadi disrupsi yang sangat luar biasa," tutur dia.
Guru lolos PPPK akan migrasi ke sekolah negeri. Hal ini semakin memberikan kesenjangan pendidikan terhadap sekolah swasta.
"Padahal sangat mungkin guru-guru itu tidak perlu mereka pindah ke sekolah negeri, mereka bisa mengajar di sekolah asal," tutur dia.
Baca: P2G Nilai Perekrutan Guru PPPK Salah Strategi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News