Kategori tersebut, yakni pejabat publik, tokoh masyarakat, pegiat literasi, media massa, jurnalis, pelestari naskah kuno, buku (pustaka) terbaik, dan lifetime achievement. Penghargaan diberikan kepada insan dan instansi yang mendedikasikan upaya pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan serta menumbuhkembangkan budaya kegemaran membaca dan literasi di Indonesia.
Kepala Perpusnas RI Muhammad Syarif Bando menyampaikan penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka bukan sekadar seremoni. Tetapi, mandat undang-undang dalam mencerdaskan anak bangsa.
"Kita terus berjuang bergerak maju untuk memajukan bangsa ini. Meletakkan fondasi kecerdasan dengan menghadirkan sebanyak informasi-informasi baru," kata Syarif dalam keterangannya, Selasa, 15 November 2022.
Secara khusus, penghargaan lifetime achievement yang diraih Khofifah menjadi bukti kerja keras masyarakat bersama-sama mewujudkan penguatan literasi dan budaya baca di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Salah satunya dengan mobil baca dan tenda ramah anak, sebagai bentuk trauma healing di pengungsian.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mendapat penghargaan yang sama dengan Khofifah, menuturkan penghargaan tersebut dapat memotivasi instansi. Terutama dalam meningkatkan upaya pelestarian budaya baca dan peningkatan literasi, terutama pada literasi informasi pertanian.
“Apa yang kami lakukan tidak berhenti dengan adanya penghargaan ini. Kami siap bekerja sama dengan Perpusnas dengan langkah-langkah inklusif untuk membangun masyarakat, khususnya petani-petani di Indonesia,” ungkap Syahrul.
Baca juga: Perpustakaan Jadi Jantung Pendidikan Selamanya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News