"Nuklir akan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional," kata Handoko dalam webinar bincang pembangunan BRIN, Senin, 24 Oktober 2022.
Handoko menyebut nuklir merupakan salah satu energi minim emisi. Artinya, kehadiran energi nuklir sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca dalam upaya mencapai Net-Zero Emission.
Namun, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya tersebut. Handoko menuturkan berkaca dari krisis energi yang terjadi di beberapa negara di dunia, transisi menuju energi terbarukan melalui nuklir harus tetap memperhatikan tingkat keamanan.
"Ada aspek trilemma energy, yaitu energy security, keamanan pasokan energi dan ketahanan dari goncangan di pasar energi global; energy equity, akses yang universal dengan harga yang terjangkau; dan environmental sustainability, memanfaatkan energi bersih dan berkelanjutan," jelas dia.
Handoko menyebut pengembangan nuklir di Indonesia harus didukung dengan kebijakan dan regulasi memihak, aktivitas riset, dan inovasi teknologi yang berkualitas. Dia menyebut perlu diperhatikan pula sumber pembiayaan inovatif dan berkelanjutan, serta kolaborasi dan sinergi multihelix yang kuat antara pihak pemerintah, swasta, industri, akademisi, NGO dan masyarakat.
Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Mego Pinandito, menyatakan energi merupakan sektor esensial bagi kelangsungan hidup masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional. Maka dari itu, pemanfaatan energi terbarukan dan nuklir harus ditujukan untuk mencapai kemandirian dan ketahanan energi nasional.
“Mengenai pemanfaatan energi terbarukan dan nuklir ini, kita juga harus terus menjaga kolaborasi dengan negara-negara lain, terutama negara tetangga kita di ASEAN. Kolaborasi tersebut dapat berupa sharing best practice, pendanaan, teknologi kunci, dan lain sebagainya”, tutur dia.
Baca juga: Hadirkan Teknologi Energi Baru Terbarukan, BRIN: Jangan Lupa Kerja Sama Luar Negeri |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News