Plt. Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Nizam. Foto: Zoom
Plt. Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Nizam. Foto: Zoom

Kemendikbudristek: MSIB Jadi Terobosan Dahsyat Dalam Transformasi Pendidikan

Ilham Pratama Putra • 18 Januari 2022 12:30
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menghadirkan program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) kepada mahasiswa. Program ini diyakini mampu memberikan pengalaman yang baik bagi mahasiswa untuk magang di dunia kerja.
 
Tak hanya pengalaman kerja, mahasiswa yang ikut dalam MSIB ini juga dibekali uang saku. Plt. Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Nizam menyatakan program ini merupakan trobosan paling dahsyat dalam transformasi pendidikan di Tanah Air.
 
"Ini satu trobosan dahsyat dalam transformasi pendidikan kita.  Kita melihat mahasiswa yang magang selama ini terbatas, sangat sedikit pengalaman didapatkan. Tapi dengan MSIB, apa yang dilakukan di tempat magang jauh lebih banyak, jauh lebih kaya dengan pengalaman," ujar Nizam dalam Festival Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka, Selasa, 18 Januari 2022.

Di samping itu, Nizam mengaku masih banyak kendala dari program tersebut. Diantaranya terkait administrasi, uang saku bagi mahasiswa hingga hak para mentor MSIB.
 
Namun di antara kendala itu, ia mengapresiasi semangat mahasiswa dalam program MSIB. Mahasiswa sadar, mengikuti MSIB adalah upaya menemukan jalan masa depan.
 
"Adik-adik ini seolah menemukan masa depannya, lebih nyata, dunia yang mereka masuki jadi terbuka lebar dan langsung disambut para mentor di lapangan," sambung dia.
 
Nizam sendiri sebenarnya tak menyangka jika program MSIB ini berjalan sangat baik. Implementasinya di lapangan tak pernah terduga.
 
Baca juga:  Program Kampus Merdeka 2022 Buka Pendaftaran, Catat Tanggal-tanggal Pentingnya
 
Untuk itu, Ia berharap agar kampus terus mendukung mahasiswa yang ingin ikut MSIB. Ia mengingatkan agar kampus juga tak menambahkan lagi beban SKS ketika mahasiswa ikut MSIB.
 
"Jangan sampai adik-adik ikut MSIB tapi tidak mendapat 20 SKS, sehingga membuat adik-adik overload tugas dan mengejar SKS dan masih mengambil mata kuliah hingga 10 SKS. Jadi saya harap perguruan tinggi merelakan mahasiswanya terbang lepas mengejar cita-cita. Supaya mereka nanti setelah lulus bisa lebih confident karena telah mendapatkan pengalaman ketika MSIB," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan