Indonesia menghadirkan pendidikan inklusif untuk memulihkan kondisi tersebut. Pendidikan berbasis keterbukaan dan toleransi kepada masyarakat perlu dijalankan untuk mengejar ketertinggalan akibat learning loss.
Chair of Education Working Group (EdWG) dalam Presidensi G20, Iwan Syahril, menawarkan ide tersebut kepada negara-negara G20. Dia menyebut pendidikan inklusif akan menjadi fondasi yang baik dalam memperbaiki dunia pendidikan.
"Prinsip-prinsip inklusif ini menjadi salah satu upaya, menjadi fondasi ketika kita nanti membuat kebijakan-kebijakan atau program-program pemulihan pendidikan," kata Iwan dalam siaran Instagram @indonesia.g20, Kamis, 7 Juli 2022.
Iwan menyebut ide tersebut langsung ditulis dan disepakati semua negara peserta G20. Dia mengatakan peran pemerintah harus lebih maksimal untuk mencapai pendidikan inklusif.
"Untuk mencapai semua itu, prinsip inklusif ini kita harus benar-benar menjadi sensitif. Kita harus lebih perhatian kepada kelompok-kelompok yang terkena dampak yang besar," tutur dia.
Iwan menyebut menjalankan pendidikan inklusif untuk pemulihan pendidikan bukan hal mudah. Dia menekankan pentingnya gotong royong untuk menghadirkan pendidikan inklusif.
"Itulah kenapa ada prinsip gotong royong. Untuk kita sama-sama melihat gimana yang perlu dibantu. Dan itu kemudian menjadi tanggung jawab bersama-sama," tutur dia.
Baca juga: Ketua EdWG G20 Sebut Transformasi Pendidikan Siapkan SDM Unggul ke Depan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News