Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, meresmikan Gedung Laterio. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, meresmikan Gedung Laterio. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Kepala BRIN Resmikan Laboratorium Oseanografi

Ilham Pratama Putra • 22 Februari 2022 15:05
Jakarta: Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko meresmikan Laboratorium Terpadu Riset Oseanografi (Laterio). Laterio akan menjadi infrastruktur strategis untuk riset kelautan modern.
 
Handoko menuturkan keberadaan Laterio akan membawa manfaat seluas-luasnya. Baik bagi periset, akademisi, hingga mahasiswa di seluruh Indonesia secara berkelanjutan.
 
”Investasi tersebut ditujukan untuk mendorong kolaborasi dan hasil-hasil riset kelas dunia di bidang kelautan,” kata Handoko dalam webinar, Selasa, 22 Februari 2022.

Handoko menjelaskan salah satu platform riset global yang dicanangkan BRIN ialah digital green dan blue economy. Yakni riset ilmu kelautan melalui pengungkapan keanekaragaman hayati dan perubahan iklim memegang peran penting bagi negara kepulauan Republik Indonesia.
 
“Sebagai open laboratory untuk mendukung riset kolaboratif di Indonesia dan regional, fasilitas BRIN tersebut terbuka bagi periset, akademisi, dan mahasiswa di seluruh Indonesia,” tutur dia.
 
Gedung Laterio dilengkapi fasilitas laboratorium instrumentasi terpadu dan 14 laboratorium preparasi untuk mendukung berbagai disiplin dalam ilmu kelautan. Laboratorium instrumentasi terpadu disiapkan sebagai hub atau pusat bagi platform E-layanan Sains (ELSA) BRIN di Kawasan Ancol.
 
Sementara itu, Plt Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian BRIN, Ocky Karna Radjasa, mengatakan pembangunan Gedung Laterio dipersiapkan sebagai regional hub untuk riset kelautan dan sebagai walidata nasional. Khususnya untuk ekosistem terumbu karang dan lamun.
 
“Sebagai walidata nasional dengan berbagai instrumen analisis laboratorium yang rutin digunakan oleh periset lintas disiplin dalam ilmu kelautan,” tutur
Ocky.
 
Laterio juga dilengkapi instrumentasi inductively coupled plasma-optical emission spectrometer, mercury analyzer, graphite furnace atomic absorption spectrometer, fourier transform infrared spectrometer, gas chromatography–mass spectrometry, autoanalyzer, dan microbalance. Kemudian, instalasi berbagai instrumentasi laboratorium lainnya, seperti raman spectrometer, scanning electron microscope, total organic content analyzer, particle size analyzer, colony counter, microplate spectrophotometer, dan accelerated solvent extractor.
 
Baca: BRIN Dorong Lebih Banyak Start Up Berbasis Riset
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan