Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan, pihaknya kerap mendapat keluhan dari warga terkait mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli kuota internet selama PJJ secara daring menggunakan smartphone atau komputer. Pasalnya, dengan sistem PJJ daring tersebut, akan menambah pengeluaran para orang tua siswa setiap bulannya.
"Banyak keluhan, mengadu kepada saya. Jadi selama PJJ ini mereka harus membeli kuota internet untuk anaknya belajar. Itu mereka bilang menambah beban bulanan, karena harus terus mengisi (kuota) dengan sistem belajar online ini," kata Oded di Balai Kota Bandung, Jumat, 17 Juli 2020.
Oded mengaku telah menyiapkan anggaran untuk memfasilitasi kuota internet bagi siswa SD dan SMP negeri selama beberapa bulan ke depan. Anggaran tersebut, lanjut Oded, memiliki beberapa opsi, pertama menggunakan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Itu sedang dihitung oleh Kadisdik, detailnya nanti beliau yang akan menyampaikan," sahut Oded.
Kebijakan tersebut diakui Oded, semoga bisa meringankan beban orang tua siswa di tengah pandemi korona saat ini. Pasalnya, laniut Oded, tak sedikit warga Bandung yang mengalami kesulitan ekonomi karena dampak korona ini.
"Kan ada gajinya yang dipotong, atau dirumahkan sementara, bahkan di-PHK. Jadi kita berupaya semaksimal mungkin, yang penting anak-anak harus tetap belajar," ujar Oded.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Jawa Barat juga melakukan hal yang sama, memberikan bantuan kuota internet gratis kepada siswa SMA/SMK selama PJJ di masa pandemi covid-19. Biaya kuota tersebut nantinya akan dibayarkan oleh pihak sekolah melalui dana BOS.
Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, mengatakan, keputusan untuk memberikan kuota gratis bagi siswa tersebut berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan. Berdasarkan survei, orang tua siswa mayoritas keberatan dengan beban baru, yakni harus membeli kuota internet untuk bisa mengikuti PJJ.
"Dari survei yang kita lakukan kepada orang tua dan siswa, ada beberapa keluhan dan masukan, dari pengalaman pembelajaran daring sebelumnya. Akhirnya Kami membuat regulasi beberapa produk dan juknis di antaranya untuk kegiatan internet dan kuota itu akhirnya sekolah memenuhi baik dengan menggunakan baik dana BOS atau dana BOP," ujar Dedi di Gedung Sate, Kota Bandung.
Dedi mengaku total anggaran disediakan Disdik Jabar di enam bulan ini kurang lebih Rp770 miliar. Dari jumlah itu, terbagi menjadi membayar SPP siswa dan juga pembelian kuota internet bagi siswa.
"Nah penggunaanya di sekolah di era pandemi ini dibantu juknis ini salah satunya untuk membeli kuota internet," tegas Dedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id