"Sudah hampir tiga bulan siswa bersekolah online dari guru yang sama sekali belum pernah mengajar online. Maka suatu hari kita akan kehilangan satu generasi yang terampil dalam pengetahuan," ujar Jamal dalam silaturahmi daring UNS, Selasa, 26 Mei 2020.
Ia menegaskan, intervensi sosial apapun yang dilakukan, harus sinkron dengan nilai-nilai tradisi dan pranata sosial.
"Mungkin perlu untuk tidak menghujani siswa dan mahasiswa dengan tugas-tugas yang menumpuk, tapi membuat laboratorium sekolah di rumah," ujarnya.
Baca: Covid-19 Terus Bermutasi Jadi Tantangan Pengembangan Vaksin
Jamal menyarankan ada inovasi materi penugasan pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk siswa. Misalnya, dengan memberikan tugas perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Siswa menyapu halaman rumah adalah pelajaran PHBS dan pelajaran algoritma,” ujarnya.
Jamal menekankan, babak kenormalan baru juga harus disikapi dengan bijaksana. Pemerintah diminta membuat skenario yang lengkap agar virus yang sudah menginfeksi lebih dari 20 ribu orang di Indonesia ini bisa dihadapi dengan baik.
"'Film horor' berjudul covid-19 ini harus berkesudahan dengan happy ending, dan untuk itu seorang sutradara harus mempunyai skenario yang baik dan lengkap," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News