Ilustrasi salat. DOK Medcom
Ilustrasi salat. DOK Medcom

Tata Cara, Keutamaan, dan Niat Puasa Arafah

Renatha Swasty • 14 Juni 2024 10:49
Jakarta: Umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti puasa, zikir, sedekah, dan membaca Al-Qur'an selama Dzulhijjah. Salah satunya termasuk puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
 
Dilansir dari nu.or.id, Ibnu Hajar (w. 1449 M) dalam Fath al-Bârî menjelaskan keistimewaan 10 hari pertama Dzulhijjah disebabkan pada hari itu terkumpul ibadah-ibadah utama, yaitu salat, puasa, sedekah, dan haji. Sesuatu yang tidak ditemukan di bulan lain (Ibnu Hajar, Fath al-Bârî, juz 3, h. 390).  
 
Syekh Zakaria al-Anshari (w. 1520 M) dalam Asnâ al-Mathâlib menjelaskan pada tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah, disunnahkan untuk berpuasa. Untuk tanggal 1 sampai 7 disunnahkan bagi orang yang sedang menunaikan ibadah haji ataupun tidak, sementara tanggal 8 (Hari Tarwiyah) dan 9 (Hari Arafah), hanya disunnahkan bagi yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.

Berpuasa bagi yang sedang menunaikan ibadah haji pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah hukumnya khilâful aulâ (menyalahi yang lebih utama), bahkan makruh menurut Imam An-Nawawi.
 
Alasannya, kata Al-Anshari, mereka lebih dianjuran untuk memperbanyak berdoa pada hari tersebut, sekalipun andaikan mereka kuat untuk berpuasa. Demikian karena dalam rangka mengikuti sunnah Nabi ittibâ’. (Asnâ al-Mathâlib Syarhu Raudhah al-Thâlib).
 
Yuk kita memahami soal puasa Arafah, mulai dari niat, tata cara, dan keutamannya dilansir dari mui.or.id:

Tata cara puasa Arafah

Puasa Arafah dilaksanakan sebagaimana puasa wajib pada umumnya, yakni dimulai sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Dalam kurun waktu tersebut, seseorang yang sedang melaksanakan puasa Arafah dilarang melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
 
Puasa Arafah dilaksanakan pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah. Puasa Arafah dilaksanakan pada hari Arafah, yakni tanggal 9 Dzulhijah.

Keutamaan puasa Arafah

Puasa ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji. Dalam sebuah hadis diriwayatkan puasa Arafah dapat menghapus dosa bagi yang menjalankannya.
 
Sebagaimana hadis riwayat Abu as-Syekh Al-Ishfahani dan Ibnu an-Najar sebagai berikut :
 
Tata Cara, Keutamaan, dan Niat Puasa Arafah
 
Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.” (HR Muslim).
 
Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus adalah dosa kecil. (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).
 
Rasulullah juga bersabda Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka pada Hari Arafah dibandingkan dengan hari-hari lainnya.
 
Tata Cara, Keutamaan, dan Niat Puasa Arafah
 
Artinya: "Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim)

Niat puasa Arafah

Adapun niat puasa Arafah sebagai berikut:
 
Tata Cara, Keutamaan, dan Niat Puasa Arafah
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala
 
Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’ala.
 
Itulah penjelasan terkait puasa Arafah, mulai dari pengertian, tata cara keutamaan, hingga niatnya. Semoga informasi ini bermanfaat yaa.
 
Baca juga: Niat Puasa Sunnah Bulan Dzulhijjah Lengkap dengan Bacaan Latin dan Artinya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan