Kamala Harris. AFP PHOTO/Mandel Ngan/Saul Loeb/Brendan Smialowski
Kamala Harris. AFP PHOTO/Mandel Ngan/Saul Loeb/Brendan Smialowski

Profil Kamala Harris, Penerus Joe Biden di Pilpres Amerika Serikat 2024

Medcom • 22 Juli 2024 18:07
Jakarta: Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) ke-49 Kamala Harris dipilih oleh Presiden Joe Biden sebagai penerusnya. Kamala didukung penuh untuk menjadi Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat tahun ini.
 
Dukungan bersejarah Biden dan janji Harris untuk menyatukan partai di belakangnya muncul pada Minggu, 21 Juli 2024 waktu setempat. Ini setelah Biden mengumumkan membatalkan pencalonannya kembali setelah berminggu-minggu terjadi kekacauan di dalam Partai Demokrat.
 
Debat Biden yang dinilai gagal dipertanyakan kemampuannya untuk memenangkan masa jabatan kedua dan memerintah selama empat tahun lagi.  Lantas, siapakah Kamala Harris? Berikut rangkuman profil Kamala Harris.

Profil Kamala Harris

Kamala Devi Harris lahir pada 20 Oktober 1964 di Oakland, California. Saat ini, ia berafiliasi dengan partai Demokrat.

Melansir laman National Women History Museum, ia dinobatkan sebagai wanita pertama dari keturunan Jamaika-Amerika dari sang ayah dan India dari sang ibu. Selain itu, ia dinobatkan sebagai lulusan Historically Black Colleges and Universities (HBCU) pertama dari Howard University yang dilantik sebagai Wakil Presiden.
 
Setelah menempuh pendidikan di Howard University, Harris menerima gelar sarjana hukum dari University of California Hastings College of the Law, San Francisco. Ia juga memulai kariernya di Kantor Kejaksaan Distrik Alameda County.
 
Pada 2003, Harris terpilih sebagai Kejaksaan Distrik Kota dan Kabupaten San Francisco. Bahkan, ia terpilih sebagai orang Afrika-Amerika pertama dan wanita pertama yang menjabat sebagai Jaksa Agung California pada 2010.
 
Ia juga terpilih sebagai Senator untuk California dan menjadi wanita Afrika-Amerika kedua yang pernah terpilih menjadi Senat dalam sejarah AS pada 2016.
 
Saat menjadi Senat, Harris bertugas di Komite Intelijen dan Komite Kehakiman. Komite tersebut menangani isu penting, seperti penyelidikan pengaruh Rusia dan campur tangan dalam pemilihan umum 2016.
 
Harris dikenal sebagai penanya yang tajam dan agresif yang membuat saksi lawan merasa gelisah. Bahkan, ia pernah membuktikan dirinya mampu mengambil peran kepemimpinan lebih besar di AS pada 2019 saat meluncurkan kampanye untuk Presiden AS.
 
Meskipun tidak memenangkan pemilihan pendahuluan Demokrat, Harris berkomitmen melawan ketidakadilan, kefasihannya, serta kemampuannya dalam kepemimpinan dan pemerintahan Presiden Terpilih Joseph R. Biden (Joe Biden) yang memilihnya sebagai pasangannya.
 
Selama hidup di Oakland, Harris juga mendalami budaya India dan Afrika-Amerika. Hal tersebut berkat sang ibu mengajak Harris untuk menghabiskan waktu bersama kakek dan neneknya di India selama musim panas agar tetap terhubung dengan keturunan Afrika-Amerikanya. (Theresia Vania Somawidjaja)
 

Baca juga: Kamala Harris, Tokoh yang Berpotensi Jadi Presiden Perempuan Pertama di AS

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan