“LKLB dapat terwujud sejalan dengan nilai-nilai pluralisme positif, toleransi otentik, dan penghormatan terhadap martabat manusia,” kata Mu’ti dalam sambutan kunci Sesi Pleno IF20 bertajuk “Education: Leading Human Development Imperatives” melalui keterangan tertulis, Kamis, 14 Agustus 2025.
Mu'ti mengatakan program Literasi Keagamaan Lintas Budaya, seperti yang dikembangkan oleh Institut Leimena, adalah pendekatan penting untuk pengembangan karakter generasi muda. Program ini membantu mereka menemukan identitas diri, memahami orang lain, dan berkolaborasi untuk membangun masyarakat yang damai, bahagia, dan sejahtera.
Dia mengatakan pemerintah Indonesia memprioritaskan pendidikan karakter generasi muda melalui Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, penguatan peran guru, dan pembelajaran mendalam. Selaras dengan itu, LKLB bisa memperkuat Kebiasaan Anak Indonesia Hebat khususnya dalam bermasyarakat, karena mengajarkan nilai-nilai toleransi, menghapus perilaku dan sikap memusuhi penganut agama lain, termasuk pelabelan karena perbedaan interpretasi keagamaan.
Mu'ti mengatakan LKLB pada akhirnya menyerukan kerja sama di antara berbagai kelompok agama dan kepercayaan, ras, etnis, serta gender untuk menyelesaikan isu-isu global kemanusiaan seperti perusakan lingkungan, pemanasan global, perubahan iklim, dan menemukan solusi untuk mengakhiri perang antarnegara.
“Melalui kolaborasi lintas negara, lintas budaya, dan lintas agama, kita dapat membesarkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga bijaksana dalam kehidupan sosial,” ujar Mu'ti.
Baca juga: Guru Jadi Pelopor untuk Melunturkan Prasangka Lintasagama |
Direktur Eksekutif Institut Leimena, Matius Ho, mengatakan UNESCO dalam visi pendidikan 2050 “Reimagining Our Futures Together” yang diluncurkan pada 10 November 2021 menegaskan pentingnya pedagogi yang mempromosikan kerja sama dan solidaritas di tengah dunia yang semakin terpecah dan terpolarisasi.
“Sebagaimana kita lihat apa yang terjadi di dunia saat ini, saya pikir menjadi semakin mendesak dan penting bagaimana kita mengajarkan generasi masa depan untuk menjangkau orang-orang di luar kelompok mereka sendiri, baik kelompok etnis atau agama. Kita berusaha tidak hanya membangun relasi, tapi juga kolaborasi,” kata Matius.
Matius mengatakan program LKLB di Indonesia, yang sudah berjalan empat tahun, adalah contoh nyata kolaborasi lintas agama karena melibatkan lebih dari 40 lembaga pendidikan dan organisasi keagamaan. Program LKLB dimulai dengan ide sederhana yaitu pelatihan guru untuk menumbuhkan rasa saling percaya sebagai modal sosial masyarakat majemuk.
“Indonesia, sebagai contoh, telah melakukan dialog lintas agama selama beberapa dekade, namun dialog kerap hanya langkah awal, dialog stop pada dialog. Kita perlu melangkah lebih konkret untuk berkolaborasi dengan orang-orang yang berbeda agama dengan kita,” katanya.
Anggota Dewan Pengarah BPIP yang juga Senior Fellow Institut Leimena, Amin Abdullah, menyampaikan program LKLB telah melatih lebih dari 10.000 guru berbagai agama dari seluruh Indonesia. Guru berperan penting menyebarkan nilai-nilai harmoni lintas agama.
“Survei nasional yang pernah dirilis mengenai situasi kemajemukan di Indonesia memberikan tiga rekomendasi yaitu pentingnya literasi keagamaan dan pendidikan lintas agama, perlu memperkenalkan agama lain dalam pendidikan Islam, dan mengekspos guru dengan pengalaman positif keberagaman,” ujar Amin yang berbicara dalam sesi IF20 berjudul “Education for Solidarity: Cross-cultural Religious Literacy and Addressing Religious Tensions, Violence, and Harmony” (Pendidikan untuk Solidaritas: Literasi Keagamaan Lintas Budaya dan Mengatasi Ketegangan, Kekerasan, dan Harmoni).
IF20 diadakan 11-14 Agustus 2024 di Cape Town di bawah Presidensi G20 Afrika Selatan. Forum ini mengumpulkan para pemimpin agama, organisasi masyarakat sipil, pejabat pemerintah, lembaga multilateral, dan akademisi untuk memberikan rekomendasi solusi kepada negara-negara anggota G20 untuk menghadapi tantangan global mendesak menjelang pelaksanaan KTT G20 pada 22-23 November 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id