Namun, usulan penambahan anggaran itu tak dipenuhi seluruhnya. Sehingga yang didapatkan Kemendikbudristek hanya sebesar Rp10,4 trilun.
Sekjen Kemendikbudristek, Suharti pun merinci rencana penggunaan alokasi anggaran tersebut. Mulai dari pembangunan sekolah unggulan hingga peningkatan sarana dan prasarana pendidikan vokasi.
"Untuk sekolah unggulan, dengan target empat sekolah sebesar 2 trilun rupiah," kata Suharti dalam Raker Komisi X DPR, dikutip Kamis 12 September 2024.
Kemudian dialokasikan untuk Tunjangan Profesi Guru non PNS dan keberlanjutan PPG. Anggaran yang akan dialokasikan sebesar Rp3,7 trilun.
"TPD, BOPTN dan sarana prasarana PTN Rp 3,3 trilun," lanjut Suharti.
Selanjutnya, sarana dan prasarana perguruan tinggi vokasi. Termasuk juga SMK, khususnya untuk program Teaching Factory SMK.
"Untuk pendidikan vokasi 1,2 trilun rupiah," imbuhnya.
Tambahan anggaran ini membuat total anggaran yang akan didapatkan Kemendikbudristek sebesar Rp 93,6 trilun di 2025. Dari yang sebelumnya ada di angka Rp 83,19 triliun.
Baca juga: JPPI Sesalkan Alokasi 20% Anggaran Pendidikan Dijalankan Secara 'Suka-Suka' Pemerintah |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News