Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, saat sidang terbuka promosi doktor di UI. DOK YouTube UI
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, saat sidang terbuka promosi doktor di UI. DOK YouTube UI

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Raih Gelar Doktor di UI, Lulus Cum Laude

Renatha Swasty • 18 Oktober 2024 18:57
Jakarta: Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, resmi meraih gelar Doktor dari Program Studi Kajian Stratejik dan Global, Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) pada Jumat, 18 Okotber 2023. Hasto berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul "Kepemimpinan Strategis Politik, Ideologi, dan Pelembagaan, serta Relevansinya terhadap Ketahanan Partai, Studi pada PDI Perjuangan".
 
Penelitian Hasto menyoroti kepemimpinan strategis, ideologi, dan pelembagaan berperan dalam memperkuat ketahanan partai politik, khususnya dalam konteks demokrasi Indonesia. Dia mengatakan di tengah era political industrial complex, partai politik cenderung mengutamakan fungsi elektoralnya.
 
"Diperlukan pandangan baru yang menekankan pentingnya pelembagaan, agar partai dapat beradaptasi, tumbuh, dan bertahan dalam menghadapi dinamika politik internal maupun eksternal,” ujar Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Jumat, 18 Oktober 2024.

Dalam penelitiannya, Hasto menggunakan pendekatan mixed method multi-phase, yang mencakup critical discourse analysis, fenomenologi, dan survei. Penelitiannya melibatkan lebih dari 3.400 responden untuk memahami keterkaitan antara kepemimpinan strategis, ideologi, dan pelembagaan partai dengan ketahanan politik.
 
Hasilnya menunjukkan ketiga aspek tersebut berperan penting dalam menjaga ketahanan PDIP. Hasto juga mengungkapkan PDIP berhasil membangun ketahanan partai berkat kepemimpinan strategis politik yang dikonstruksikan Megawati Soekarnoputri, melalui "Megawati Seven Principle of Political Strategic Leadership".
 
Prinsip tersebut meliputi Critical-Denk Methode, Visioner, Direction, Core Values, Biopolitics, Alignment, dan Commitment. “Prinsip-prinsip ini membantu PDIP dalam mengambil keputusan yang sistematis dan terukur. Setiap keputusan yang diambil tidak hanya memperjelas prioritas, tetapi juga mengarahkan sumber daya partai menuju tujuan jangka panjang,” kata Hasto.
 
Ideologi Pancasila juga memainkan peran sentral dalam menjaga soliditas partai. Menurut Hasto, Pancasila merupakan “core element” bagi PDIP, yang menjiwai seluruh gerakan politik partai.
 
“PDI Perjuangan mengalami masa oposisi di dua periode berbeda, sebelum Pemilu 1999 dan pada 2004–2014. Di tengah tekanan, internalisasi ideologi Pancasila menjadi kunci ketahanan partai. Kader partai tetap loyal, memiliki sense of belonging, dan berkomitmen pada nilai-nilai yang diusung partai,” ujar dia.
 
Hasto juga menekankan pentingnya pelembagaan partai untuk menghadapi tantangan politik di masa depan. PDIP telah menjalankan modernisasi pelembagaan dengan menerapkan prinsip akuntabilitas dan keterbukaan informasi publik, guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses politik.
 
Menurut Hasto, kombinasi antara kepemimpinan strategis, ideologi yang kokoh, dan pelembagaan yang kuat, membuat PDIP mampu bertahan di tengah dinamika politik nasional.
 
“Konsepsi ketahanan PDI Perjuangan adalah ketahanan partai modern yang lentur dan mampu beradaptasi dengan proses pelembagaan partai serta internalisasi ideologi. Dengan kombinasi ini, PDIP mampu bertransformasi menjadi partai yang kuat dan berperan sebagai pelopor demokrasi,” katanya.
 
Hasto lulus Cum Laude pada sidang yang diketuai oleh Athor Subroto, Ph.D, Direktur SKSG UI. Sidang promosi tersebut dihadiri pejabat tinggi, akademisi, dan tokoh masyarakat.
 
Acara dihadiri Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri, yang menjadi salah satu tokoh penting dalam kajian tersebut. Di antara tamu yang hadir tampak Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Periode 2019–2024, Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D; Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Periode 2019–2024, Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P.
 
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) Reformasi Birokrasi (RB) RI, Abdullah Azwar Anas; Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E., M.Si.; Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, Drs. Teten Masduki; Menteri Perindustrian RI Periode 2014–2016. Dr. Saleh Husin, S.E., M.Si.; Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Periode 2014–2019, Dr. (H.C.) H. Oesman Sapta Odang Dt. Bandaro Sutan Nan Kayo; Gubernur Provinsi Jawa Tengah Periode 2013–2023, H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P., Todung Mulya Lubis, Connie Rahakundini, dan Rocky Gerung.
 
Baca juga:  Bahlil Raih Gelar Doktor, UI: Masa Studi Sudah Sesuai Peraturan Rektor

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan