"Sejumlah 24% alumni telah mendapatkan pekerjaan tiga bulan sebelum lulus, sebagian lagi memiliki masa tunggu antara satu hingga dua bulan," kata Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti, Ismunandar saat Konferensi Pers tentang Kebijakan Beasiswa Bidikmisi di Tahun Anggaran 2019 "Peningkatan Kuota Bidikmisi Tahun 2019" di Gedung D Kemenristekdikti, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin, 14 Januari 2019.
Data tersebut ia dapatkan dari hasil tracer study pada 2018 lalu, yang menunjukkan kecendurangan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa penerima Bidikmisi meningkat setiap tahunnya. Rata-rata dengan IPK 3,21 pada periode 2009 hingga 2017.
Baca: Pemegang KIP Dapat Prioritas di Bidikmisi 2019
Ismunandar menambahkan, banyak alumni mahasiswa Bidikmisi yang saat ini telah sukses bekerja. Baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Profesi yang mereka emban pun beragam. Mulai dari pegawai negeri hingga wirausaha.
"Hal ini menunjukkan program Bidikmisi telah menghasilkan alumni yang memiliki daya saing tinggi untuk meraih sukses dan mandiri. Sekaligus membuka banyak pintu kesempatan bagi banyak orang untuk keluar dari lingkaran kemiskinan melalui peningkatan akses pendidikan tinggi," ujar Ismunandar.
Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan tinggi yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kepada mahasiswa yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi. Beasiswa ini berbeda dari beasiswa lain yang berfokus pada memberikan penghargaan atau dukungan dana terhadap mereka yang berprestasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News