Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Arif Satria. Zoom
Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Arif Satria. Zoom

Forum Rektor Nilai Merdeka Belajar Belum Sentuh Pendidikan Hati

Ilham Pratama Putra • 04 Mei 2021 14:54
Jakarta: Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Arif Satria menilai program Merdeka Belajar terlalu fokus mendidik pikiran. Ada satu bagian penting dalam konsep kebijakan merdeka belajar yang belum tersentuh.
 
"Sekarang kebanyakan yang diajarkan di Merdeka Belajar adalah mendidik pikiran. Hatinya di mana?" kata Arif dalam Program Indonesia Town Hall yang tayang di Metro TV, Senin, 3 Mei 2021.
 
Menurut Arif, pendidikan pikiran dan pendidikan hati harus menjadi satu paket. Jika tidak, hal itu belum bisa dikatakan sebagai proses pendidikan.

Arif menyatakan dua hal itu harusnya saling berkaitan. Dia pun kembali mempertanyakan program pada episode Merdeka Belajar yang bertujuan mendidik hati dan pikiran secara bersamaan.
 
"Bahwa etik, moral, aspek yang berkaitan dengan value dan integrity itu dalam berbagai episode letaknya di mana?," ujar Rektor IPB University ini.
 
Baca: Program Merdeka Belajar Diklaim Berhasil Ubah Mindset Guru
 
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud-Ristek, Iwan Syahril menepis anggapan itu. Menurut Iwan, konsep mendidikan hati dan pikiran memang tak termuat secara eksplisit.
 
Namun, kata dia, semangat Merdeka Belajar untuk menjadikan pelajar Indonesia yang memiliki hati dan pikiran bisa tercermin dari target program itu yang ingin membentuk profil pelajar Pancasila.
 
"Dalam profil pelajar Pancasila ini kita bentuk mereka dalam memiliki hati ya, sebagai identitas mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat, dan kemampuan mereka di masyarakat," kata Iwan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan