Ilustrasi Al-Qur'an. DOK Pexel
Ilustrasi Al-Qur'an. DOK Pexel

Intip Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW dan Peringatannya di Wilayah Indonesia

Medcom • 16 September 2024 13:54
Jakarta: Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriah. Tahun ini, Maulid Nabi dalam Kalender Hijriah Indonesia terbitan Kementerian Agama (Kemenag RI) jatuh pada Senin, 16 September 2024.
 
Maulid Nabi berasal dari dua kata dalam bahasa Arab, yaitu maulid atau milad yang artinya “lahir” atau “kelahiran”, sedangkan Nabi yang dimaksud adalah Nabi Muhammad SAW. Dengan kata lain, Maulid Nabi merupakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dikenang kembali sejarah dan perjuangan Rasulullah SAW.
 
Nabi Muhammad SAW merupakan sosok pemimpin yang memiliki pengaruh besar dalam agama Islam. Lantas, bagaimana sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad? Berikut Medcom.id rangkum sejarahnya yang dilansir dari laman baznas.go.id dan jabar.nu.or.id:

Sejarah Maulid Nabi Muhammad

Sejak tahun kedua hijriah, hari kelahiran Nabi Muhammad dipercaya sudah dikenal oleh masyarakat muslim Arab. Namun, ada juga sebagian orang percaya peringatan maulid telah ada sejak zaman Nabi SAW.

Hal tersebut tertuang dalam buku Sejarah Maulid Nabi (2015) dan merujuk catatan pada Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa. Seseorang bernama Khaizuran merupakan sosok berpengaruh besar selama masa pemerintahan tiga khalifah Dinasti Abbasiyah.
 
Dijelaskan bahwa Khaizuran datang ke Madinah dan mampu menggerakkan masyarakat Muslim di Arab mengadakan perayaan kelahiran Nabi Muhammad di Masjid Nabawi.
 
Khaizuran juga menyambangi Makkah dan melakukan perintah yang sama kepada penduduk Makkah. Apabila di Madinah bertempat di masjid, dia memerintahkan kepada penduduk Makkah untuk merayakan Maulid di rumah masing-masing.
 
Hal ini dilakukan oleh Khaizuran supaya teladan, ajaran, dan kepemimpinan mulia dari Nabi Muhammad dapat terus menginspirasi warga Arab dan umat Islam secara umum.
 
Dalam Sejarah Hidup Muhammad (2006), ada pendapat lain yang menyatakan Nabi lahir saat 15 tahun sebelum Tahun Gajah. Ada juga yang berpendapat Nabi dilahirkan beberapa hari ataupun beberapa bulan atau juga beberapa tahun sesudah Tahun Gajah.
 
Namun, sebagian besar ulama juga meyakini Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awwal, Tahun Gajah (570 M). Oleh karena itu, setiap tanggal tersebut diperingati dengan Maulid Nabi SAW.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Indonesia

Peringatan Maulid Nabi SAW di Indonesia dilakukan dengan berbagai cara dan ekspresi. Misalnya masyarakat Jawa, Maulid Nabi dirayakan dengan membaca manakib Nabi SAW dengan sejumlah kitab seperti Barzanji, Simthud Durar, Diba’, Syaroful Anam, dan Burdah.
 
Biasanya, masyarakat menyantap makanan bersama yang disediakan secara gotong royong oleh warga. Tidak hanya merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW, masyarakat juga bersyukur atas teladan, jalan hidup, dan tuntunan yang dibawa oleh Nya.
 
Sementara itu, peringatan Maulid Nabi biasa disebut dengan Grebeg Mulud pada sejumlah tempat di keraton-keraton Jawa. Di Sulawesi Selatan, Maulid Nabi SAW dirayakan dengan istilah Maudu Lompoa atau Maulid Akbar. Biasanya, perayaan ini diselenggarakan lebih ramai ketimbang Hari Raya Idulfitri.
 
Meskipun masih ada perdebatan di kalangan ulama mengenai perayaan ini, kebanyakan umat Islam merayakan Maulid Nabi mempunyai makna spiritual dan edukasi. Momen ini menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk mempelajari lebih jauh tentang kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW. (Theresia Vania Somawidjaja)
    
Baca juga: Menag Sebut Peringatan Maulid Nabi Pengingat Teladan Rasulullah tentang Persatuan dalam Keragaman

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan