"Sejumlah kendala untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif harus segera diatasi dengan langkah nyata, sehingga setiap anak bangsa, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas," kata Lestari dalam keterangannya di Jakarta,dikutip dari ANTARA, Jumat, 9 Mei 2025.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti di Denpasar, Bali, Kamis (8/5), mengungkapkan ada dua kendala dalam penerapan pendidikan inklusif di Indonesia. Kendala tersebut adalah belum siapnya elemen satuan pendidikan yang ramah terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, serta hambatan kultural karena belum semua orang tua menerima anak-anaknya belajar bersama penyandang disabilitas.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukkan bahwa 17,85 persen penyandang disabilitas berusia di atas 5 tahun tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok nondisabilitas yang hanya 5,04 persen.
Baca juga: Rerie Dorong Perguruan Tinggi Terlibat dalam Pembangunan Nasional |
Lestari yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu menilai, persoalan tersebut harus segera ditindaklanjuti dengan mencari solusi yang konkret dan melibatkan berbagai pihak.
“Diperlukan sumbang pikiran dari para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk merealisasikan strategi efektif dalam menjawab tantangan ini,” ujarnya.
Ia juga menekankan perlunya mempersiapkan tenaga pendidik yang memiliki perspektif inklusif dan ramah terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Selain itu, katanya, pemahaman tentang pentingnya ekosistem pendidikan yang inklusif harus disosialisasikan secara masif dengan melibatkan seluruh elemen bangsa.
"Gerakan membangun pendidikan yang inklusif harus segera dilakukan, demi mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas bagi setiap anak bangsa," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id