Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU), Yahya Cholil Staquf. DOK MTVN/Amaluddin
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU), Yahya Cholil Staquf. DOK MTVN/Amaluddin

Ketua Umum PBNU Minta Maaf Undang Peneliti Pro Israel Peter Berkowitz ke PSAU Pascasarjana UI

Renatha Swasty • 28 Agustus 2025 09:47
Jakarta: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU), Yahya Cholil Staquf, meminta maaf karena mengundang peneliti pro Israel dari The Hoover Institutions - University of Stanford, Peter Berkowitz, saat kegiatan Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Pascasarjana UI pada 23 Agustus 2025. Yahya yang juga Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI mengaku khilaf. 
 
"Saya mohon maaf atas kekhilafan dalam mengundang Dr. Peter Berkowitz tanpa memperhatikan latar belakang zionisnya," ujar Yahya dalam keterangan tertulis, Kamis, 28 Agustus 2025.
 
Yahya mengakui undangan diberikan kepada Peter karena dirinya tidak cermat melakukan seleksi dan mengundang narasumber. Ia menegaskan sikapnya dan PBNU dalam masalah Palestina tidak berubah. 

PBNU mendukung perjuangan bangsa Palestina memiliki negara yang merdeka dan berdaulat. "Saya dan PBNU mengutuk tindakan-tindakan genocidal yang brutal yang dilakukan oleh pemerintah Israel di Gaza," tegas dia. 
 
Dia juga mengajak semua pihak dan aktor internasional bekerja keras, khususnya dalam menghentikan genosida di Gaza dan mengusahakan terciptanya perdamaian.
 
Universitas Indonesia (UI) turut meminta maaf atas ketidakhati-hatian dalam mengundang Peter Berkowitz. Kemunculan Peter di UI telah menuai kritik, bahkan polemik dari sejumlah pihak karena dinilai tidak sejalan dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam menghapus penjajahan.
 
UI menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kritik dan masukan sebagai bagian dari kebebasan menyampaikan pendapat yang bersifat konstruktif. UI tetap konsisten pada sikap dan pendirian berdasarkan konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yang terus memperjuangkan agar penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, termasuk terdepan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina menghadapi penjajahan yang dilakukan Israel.
 
Baca juga: UI Minta Maaf, Akui Tidak Hati-Hati Undang Peneliti Pro Israel dari Stanford 
 
"UI mendukung penuh Kemerdekaan bagi bangsa Palestina. Hal ini disampaikan langsung oleh Rektor UI kepada Duta Besar Palestina saat kunjungannya ke UI pada 17 Januari 2025 yang lalu," dalam siaran pers dikutip di Jakarta, Minggu, 24 Agustus 2025.
 
UI mengaku memahami reaksi dan keprihatinan publik yang mungkin muncul akibat orasi yang disampaikan oleh salah seorang akademisi tamu pada kegiatan PSAU tersebut. Kasus ini menjadi sebuah pembelajaran sekaligus bentuk perhatian positif untuk UI agar lebih selektif dan sensitif dalam mempertimbangkan berbagai aspek saat mengundang akademisi internasional pada masa yang akan datang.
 
Bagi UI, orasi yang disiapkan dalam kegiatan tersebut semata-mata bertujuan untuk memberikan perspektif dari figur institusi terkemuka di dunia dalam bidang Sosial Humaniora dan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM). "Saat pemilihan kandidat pembicara, UI menilai bahwa Prof. Peter Berkowitz (The Hoover Institutions - University of Stanford) dan Dr. Ir. Sigit P. Santosa (PT Pindad, Alumni terkemuka MIT di Indonesia) adalah di antara nama-nama terbaik dari luar negeri dan dalam negeri dalam bidang terkait," tulis UI.
 
Tidak ada maksud lain dalam memberikan kesempatan kepada kedua tokoh tersebut berorasi selain untuk kepentingan akademik. Orasi selengkapnya dari kedua tokoh dalam acara PSAU tersebut dapat dilihat kembali oleh semua pihak dalam kanal resmi YouTube Universitas Indonesia di mana isi orasinya memang murni tentang apa yang diharapkan.
 
"Adapun tentang latar belakang pembicara dari luar negeri, Prof. Peter Berkowitz (The Hoover Institutions - University of Stanford), dengan segala kerendahan hati UI mengakui kurang hati-hati, dan untuk itu UI meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kekhilafan dalam kekurangcermatan saat melakukan background check terhadap yang bersangkutan," ucap UI.
 
Dalam kesempatan ini, UI juga dengan tegas menyatakan akan terus berkomitmen sesuai dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam menghapus penjajahan dan akan melakukan perbaikan dalam semua lini tata kelola universitas untuk menjamin iklim kebebasan akademik dan demokrasi terus terawat dengan baik.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan