Mendikdasmen Abdul Mu'ti. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Mendikdasmen Abdul Mu'ti. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Sekolah Rakyat Bakal Gunakan Kurikulum Multi-Entry dan Multi-Exit

Ilham Pratama Putra • 27 Maret 2025 15:36
Jakarta: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti kembali bicara soal kurikulum yang akan digunakan di sekolah rakyat. Sebelumnya disebutkan sekolah rakyat akan menggunakan kurikulum nasional plus.
 
Namun, kini terdapat pernyataan berbeda dari Mu'ti. Dia menyebut sekolah rakyat akan menggunakan kurikulum multi-entry, multi-exit.
 
"Jadi kurikulumnya kita sebut dengan multi-entry, multi-exit dan itu kita buat khusus," kata Mu'ti ditemui usai membagikan buku kepada pemudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu sore, 26 Maret 2025.

Mu'ti menjelaskan kurikulum ini tidak sama persis dengan kurikulum sekolah formal. Namun, sekolahnya tetap formal.
 
"Sekolahnya tetap formal, tetapi kurikulumnya dirancang secara tersendiri," tutur dia.
 
Dia menyebut dengan model kurikulum multi-entry dan multi-exit, terdapat perbedaan mencolok terhadap sistem penerimaan siswa. Mu'ti mengatakan siswa tidak harus masuk pada tahun ajaran yang sama.
 
Baca juga: Sekolah Rakyat Bakal Gunakan Kurikulum Plus-plus 

"Mereka bisa masuk secara bergelombang, tidak harus bersamaan. Tapi prinsipnya begitu mereka sudah masuk, mereka diasramakan dan sudah bisa dimulai pembelajaran," jelas dia.
 
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menuturkan sekolah rakyat akan hadir tak lama lagi. "Intinya mudah-mudahan di tahun ini penyelenggaraan sekolah rakyat bisa dimulai," kata Gus Ipul di kantor Kemensos Rabu, 5 Maret 2025.
 
Bentuk sekolah rakyat ini adalah sekolah asrama. Pihaknya berharap sekolah rakyat bisa sangat membantu keluarga miskin dan miskin ekstrem.
 
"Tujuan utamanya salah satu di antaranya ingin memutus mata rantai kemiskinan dengan membuat sekolah yang dianggap strategis untuk memutus mata rantai kemiskinan itu," sebut dia.
 
Gus Ipul mengatakan program ini adalah upaya pemerintah memuliakan orang miskin. Selanjutnya, pemerintah ingin orang miskin bangkit melalui pendidikan.
 
"Mendorong orang miskin untuk bangkit, untuk lebih maju, lebih berdaya dan nanti berperan signifikan pada Indonesia Emas di tahun 2045," kata dia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan