Tuti mengatakan aktivitas siswa selama Ramadan sebaiknya mengikuti ritme ibadah dan nilai-nilai sosial yang diajarkan dalam bulan suci. Kegiatan produktif selama puasa dapat meningkatkan prestasi akademik dan keterampilan sosial siswa.
“Dalam amalan ibadah Ramadan, siswa dilatih untuk menerapkan disiplin, sabar, bertoleransi, dan menghargai sesama,” ujar Tuti dikutip dari laman unair.ac.id, Selasa, 4 Maret 2025.
Tuti menyebut siswa belajar mengelola waktu lebih baik melalui aktivitas terstruktur. Hal tersebut dapat berpengaruh pada efektivitas belajar dan kesiapan menghadapi tantangan akademik setelah Ramadan.
Apabila dijalankan dengan baik, kegiatan Ramadan dapat membentuk kebiasaan positif jangka panjang. Dia menyebut agar tetap produktif selama Ramadan tanpa merasa lelah berlebihan, penting bagi siswa memiliki jadwal harian yang seimbang.
Ia menyarankan siswa memulai hari dengan tadarus Al-Qur’an selama 10-15 menit setelah sahur dan salat subuh, sebelum melanjutkan dengan belajar serta mengerjakan tugas sekolah hingga waktu zuhur. Setelah itu, siswa disarankan beristirahat dengan tidur siang secukupnya agar tetap bugar menjalani aktivitas di sore dan malam hari.
Baca juga: Ramadan Segera Tiba, Begini Cara Bikin Ibadah Seru Buat Anak |
Tuti menekankan pentingnya pengelolaan waktu dengan baik agar siswa tetap aktif dan tidak terjebak dalam kebiasaan kurang produktif. “Berpuasa tidak identik dengan tidur atau bermain-main, apalagi diberi libur lalu dimanfaatkan untuk bermain game melalui gawainya atau bermain-main ke luar rumah tanpa tujuan yang jelas,” tegas dia.
Setelah menjalankan salat asar, siswa dapat kembali mengerjakan tugas sekolah sambil menunggu waktu berbuka. Setelah berbuka puasa, siswa dianjurkan melaksanakan ibadah seperti salat tarawih dan tadarus Al-Qur’an.
Tuti menyebut jadwal tersebut membantu siswa tetap aktif dan tidak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Tuti menekankan pentingnya kesepakatan antara guru, siswa, dan orang tua dalam menyusun jadwal kegiatan.
“Setiap anak harus berkomitmen dengan jadwal yang telah dibuatnya,” ujar dia.
Orang tua juga berperan dalam memastikan anak tetap produktif selama puasa. Tuti menyarankan orang tua mengecek aktivitas anak setelah pulang bekerja.
“Ketika kembali ke rumah, waktu yang tersisa dapat digunakan untuk mengecek kegiatan anak,” kata dia.
Dia mengakui kecanduan gawai menjadi tantangan yang perlu diatasi selama Ramadan. Tuti menyarankan agar anak-anak dialihkan ke kegiatan ibadah dan aktivitas produktif.
“Perlu kerja sama antara anak, orang tua, dan guru agar Ramadan menjadi lebih bermakna,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News