Aziz menyampaikan pidato pengukuhan yang berjudul Tanaman Hias: Fungsi dan Upaya Pemuliaan Menggunakan Bioteknologi. Aziz menyampaikan ketertarikannya pada tanaman hias dimulai saat ia masih menjadi mahasiswa S-1 Fakultas Pertanian UGM.
Saat itu, dia menawarkan tanaman kaktus yang beragam warna dan bentuk. Setelah menjadi staf pengajar dan menempuh pendidikan master dan doktor di Faculty of Horticulture, Chiba University, Jepang, dia memutuskan untuk menjadikan tanaman hias sebagai objek berkarya.
Aziz menyebut tanaman hias kini tidak hanya untuk mempercantik kebun, halaman rumah atau interior rumah. Sekarang, tanaman hias sudah menjadi komoditas multifungsi.
Fungsi pertama, tanaman hias mampu menjadi penyeimbang dan penjaga ekosistem. “Layanan ekosistem berbasis tanaman hias berperan dalam kategori keamanan, kontak dengan alam, dan pengembangan hubungan sosial yang harmonis,” tutur Aziz dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa, 6 Agustus 2024.
Selain itu, tanaman hias juga dapat menetralisir udara dalam ruangan secara efisien dan mampu menciptakan kondisi suasana yang segar dan dapat dimanfaatkan sebagai unsur terapi dan bidang kesehatan. Aktivitas menanam tanaman hias juga mampu menurunkan tingkat stres, kecemasan, dan membuat orang merasa lebih bahagia dan lebih santai.
Bioteknologi ternyata mampu diterapkan untuk pemuliaan tanaman hias. Tujuan pemuliaan tanaman hias secara konvensional mampu menghasilkan kultivar dengan sifat estetika yang lebih baik seperti peningkatan pada atribut bunga, antara lain warna, bentuk, corak serta ciri-ciri lainnya.
Aziz menuturkan angka ekspor tanaman hias meningkat sebesar 11,5 persen pada 2021. Namun, potensi pasar ekspor ini belum sepenuhnya tergarap optimal.
“Dengan bermodalkan kekayaan biodiversitas tanaman hias yang ada di Indonesia, maka sangat memungkinkan dikembangkannya industri tanaman hias di Indonesia dengan konsep 3P atau profit, people, dan planet,” tegas beliau.
Aziz merupakan satu dari 452 Guru Besar aktif di UGM. Pada tingkat fakultas, dia menjadi salah satu dari 26 Guru Besar aktif serta menjadi salah satu dari 73 Guru Besar yang pernah dimiliki Fakultas Pertanian.
Baca juga: Pernah Menjadi Pedagang Asongan, Kini Suyanta Jadi Profesor di UGM |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News