UTBK SBMPTN 2022 di Unesa. DOK Unesa
UTBK SBMPTN 2022 di Unesa. DOK Unesa

Evaluasi UTBK Gelombang 1 di Unesa: Peserta Salah Tanggal Hingga Ketiduran

Renatha Swasty • 25 Mei 2022 11:05
Jakarta: Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai syarat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) gelombang pertama selesai digelar pada 23 Mei 2022. UTBK digelar di 74 tempat termasuk Universitas Negeri Surabaya (Unesa). 
 
Pelaksanaan UTBK SBMPTN 2022 gelombang I masih ditemui kekeliruan peserta. Mulai  dari terlambat hingga salah tanggal. 

Berikut kekeliruan peserta di UTBK Unesa:

1. Terlambat, ujian batal

Ketua Satuan Admisi Unesa Sukarmin mengungkapkan pada sesi pertama ada satu peserta asal Bojonegoro terlambat melebihi waktu yang ditentukan dan terpaksa tidak bisa mengikuti ujian. Peserta tersebut menginap di salah satu penginapan di kawasan Gubeng. 
 
Dia merasa kurang sehat saat bangun pagi. Namun, tetap memutuskan berangkat dari penginapan di kawasan Gubeng sekitar pukul 06.30 dan tiba di lokasi ujian sekitar pukul 07.28. Adapun batas keterlambatan sampai pukul 07.15. 

“Toleransi keterlambatan peserta yaitu 30 menit. Itu dihitung mulai 06.45 hingga 07.15. Sesuai ketentuan dari pusat, peserta yang terlambat lebih dari waktu toleransi tidak bisa mengikuti ujian,” kata Sukarmin dikutip dari laman unesa.ac.id, Rabu, 25 Mei 2022. 
 
Sukarmin mengingatkan peserta mesti hadir lebih awal di lokasi ujian. Dia juga meminta peserta memastikan lokasi ujian, jarak tempuh, dan transportasi. 
 
“Meski tesnya di Unesa, tetapi lokasi ujiannya tidak berdekatan. Jarak kampus Ketintang dan Lidah Wetan itu cukup jauh, begitupun dengan lokasi ujian di kampus mitra,” kata dia. 

2. Salah tanggal

Sukarmin menyebut adapula peserta datang ujian di tanggal yang salah. Peserta yang akan mengikuti tes kelompok Saintek harusnya mengikuti tes pada sesi ke-9 (sesi pagi), Sabtu, 21 Mei 2022. 
 
Namun, ada peserta datang tes pada Minggu, 22 Mei 2022. Hal ini terjadi karena peserta keliru melihat jadwal dan tidak memastikan kembali tanggal ujian yang tertera di kartu peserta tes.
 
Sukarmin mengimbau peserta gelombang berikutnya memperhatikan baik-baik jadwal ujian, tanggal, lokasi kampus, dan sesi ujian. Hal itu penting, sebab bila keliru risikonya gagal ikut ujian.

3. Sandal dan kaus oblong

Panitia UTBK Unesa sesi akhir di Gedung Fakultas Teknik dikejutkan dengan kehadiran peserta yang tidak mengenakan sepatu alias pakai sandal. Panitia sempat menanyakan alasan peserta tidak memakai sepatu. 
 
Peserta beralasan tidak tahu tes mesti memakai sepatu. Dia juga tidak membaca peraturan lagi sebelum datang ujian. 
 
Ada juga peserta datang mengenakan sepatu tetapi berkaus oblong. Peserta beralasan hampir sama. 
 
Peserta itu lantas meminjam sepatu dan baju hem kepada mahasiswa lain dan akhirnya bisa mengikuti ujian. “Kalau mengikuti tes itu perhatikan baik-baik syarat dan ketentuannya. Apalagi ini tes nasional yang diadakan pusat, enggak bisa sembarangan datang enggak pakai sepatu dan kausan,” tegas dosen FMIPA itu.
 
Sukarmin menyebut pihaknya juga menemukan peserta ketiduran saat ujian. Adapun sebanyak 13.788 orang mengikuti ujian.  
 
Sebanyak 1.017 peserta tidak hadir. Tingkat kehadiran peserta UTBK gelombang pertama di Unesa sekitar 93,1 persen.
 
Sukarmin mewanti-wanti peserta gelombang II untuk memperhatikan baik-baik syarat dan ketentuan ujian. Tidak hanya dokumen tetapi juga cara berpakaian. 
Peserta juga mesti memastikan lokasi, waktu, dan sesi ujian. Peserta juga mesti hadir lebih awal, 1 jam sebelum tes dimulai. 
 
“Sekali lagi perhatikan baik-baik ketentuannya. Jangan lupa belajar yang giat. Semoga ikhtiar dan doa peserta sesuai harapan dan bisa diterima di kampus tujuan,” ucap Sukarmin.
 
Baca: Mengintip UTBK di Unesa untuk Penyandang Disabilitas: Ditemani Pendamping Hingga Alat Khusus
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan