Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri Zidan Arif Fakrulloh menjelaskan, bahwa dalam NIK yang menjadi pengganti Nomer Induk Siswa Nasional (NISN), memuat data-data siswa secara lengkap. Tidak terkecuali dari bakat akademik maupun nonakademik.
"Akan mencari anak-anak yang berbakat sepakbola, kan ada O2SN (Olimpiade Olahraga dan Seni Nasional), Porseni dari SD, nanti dimunculkan ini pintar sepak bola, posisinya kiper, ini pinter nyanyi, pinter MTQ," ujarnya di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa, 22 Januari 2019.
Maka Indonesia tidak akan kehilangan bakat-bakat terpendam yang dimiliki generasi penerus bangsa. "Indonesia akan memiliki peta bakat, akan ada talenta yang baik, kita butuh apapun tersedia, dari anak SD sampai mahasiswa," imbuhnya.
Baca: NISN Dihapus, Identitas Siswa Kini Gunakan NIK
Tentunya dengan sistem tersebut, akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Penting untuk perkembangan Indonesia di masa depan.
Selain itu, sistem tersebut dipastikan dapat dijangkau oleh seluruh siswa-siswi, baik yang berada di tengah kota maupu di wilayah yang sulit dijangkau. Karena ada kemungkinan ada anak didik yang telah bersekolah, namun belum terdata.
Nantinya dalam pendaatan lebih lanjut ke beberapa daerah, akan ditemukan data-data baru. Adanya timbal balik yang saling menguntungkan dalam menjalankan pemerintahan. "Sistem pendidikan berbasis data kependudukan, bisa juga data kependudukan dibangun dengan ekosistem dari dunia pendidikan," ujarnya.
Pelajar di seluruh jenjang pendidikan ke depan tidak lagi menggunakan Nomer Induk Siswa Nasional (NISN) sebagai identitas, melainkan Nomer Induk Kependudukan (NIK). Hal tersebut merupakan dampak dari akan diintegrasikannya Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dengan Data Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News