Hal ini tak lepas dari kebijakan Pemerintah Australia yang merespons cepat dengan menggelontorkan dana sebesar 250 miliar dolar Australia atau sekitar Rp2.400 triliun. Uang tersebut digunakan untuk menyubsidi perusahaan, memberikan uang cuma-cuma kepada masyarakat yang tidak bekerja, dan untuk Rumah Sakit.
“Australia begitu cekatan untuk menyediakan sejumlah uang super besar untuk menyejahterakan rakyatnya termasuk saat pandemi covid-19," jelas Siam dalam Webinar Sumbangsih Pemikiran FMIPA Unpad untuk Melawan Pandemi Covid-19 di Indonesia, Selasa, 9 Juni 2020.
Perusahaan pun bisa mempekerjakan orang tanpa harus menggajinya selama pandemi. "Orang yang di PHK enggak usah kerja karena dikasih uang oleh Pemerintah,” imbuhnya.
Baca juga: Berkat Carakan, Mahasiswa UNS Sabet Juara di Singapura
Lebih lanjut ia menyebut, perusahaan bahkan mendapatkan subsidi sebesar 1.500 dolar Australia setiap dua pekan untuk menggaji setiap karyawan. Setiap bulannya besarannya bisa mencapai 3.200 dolar Australia. Kebijakan subsidi untuk perusahaan ini untuk menghindari terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan status kerja karyawan pun tetap terjamin.
Jadi, katanya, jika seorang karyawan memiliki gaji 4.000 dolar Australia per bulan, maka perusahaan akan menerima 3.200 dolar Australia dari Pemerintah. Bagi yang bergaji 3.200 dollar Australia perusahaan tidak usah memberikan tambahan uang apa-apa lagi untuk menggaji karyawannya.
Sebaliknya, jika gaji karyawan hanya 2.000 dolar Australia, maka selama pandemi gaji karyawan tersebut menjadi naik menyesuaikan besaran subsidi dari Pemerintah. "Betapa enaknya semuanya menang,” ujar alumnus Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Padjajaran (Unpad) ini.
Selain itu, untuk pebisnis tunggal seperti tukang, juga mendapatkan subsidi 1.500 dolar Australia yang diberikan setiap dua pekan. Dengan syarat order pekerjaannya selama pandemi mengalami penurunan sebesar 30 persen.
“Misal, jika biasanya mendapatkan 10 jobs, lalu selama pandemi menjadi enam jobs. Itu mereka serta merta mendapatkan 3.200 dolar Australia per bulan, jadi mereka bisa hidup tenang,” terangnya.
Begitu pula yang sedang mencari pekerjaan juga mendapatkan uang cuma-cuma dari Pemerintah Australia sebesar 550 dolar Australia per dua minggu.
“Sangat menyenangkan, dengan adanya corona virus ini everyone is happy di Australia dan ini sesuatu yang saya sendiri tidak membayangkan orang begitu happy-nya, perlu diadakan penyelidikan daya tubuh orang Australia lebih tinggi, karena senang happy di rumah,” kata Siam.
Ia pun mengungkapkan, kekinian situasi di Negeri Kangguru itu sudah normal kembali. Masyarakat sudah boleh berkumpul lagi, setelah protokol kesehatan yang ketat diterapkan
“Kemarin saya Alhamdulillah melakukan halalbihalal di rumah dan kehidupan kita sekarang hampir normal kembali,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News