Universitas Budi Luhur mengenalkan keris kepada pelajar SMA dan SMK. Foto: Dok Universitas Budi Luhur.
Universitas Budi Luhur mengenalkan keris kepada pelajar SMA dan SMK. Foto: Dok Universitas Budi Luhur.

Universitas Budi Luhur Kenalkan Keris kepada Siswa SMA dan SMK

Arga sumantri • 16 Agustus 2022 20:34
Jakarta: Universitas Budi Luhur memperkenalkan keris sebagai warisan budaya bangsa kepada anak muda khususnya siswa SMA dan SMK. Kegiatan ini digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Indonesia.
 
Rektor Universitas Budi Luhur Wendi Usino mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan warisan nenek moyang yang begitu luhur. Ia menekankan pentingnya pelestarian keris sebagai budaya luhur bangsa yang telah mendunia.
 
"Sudah banyak kajian ilmiah dilakukan di luar negeri terhadap keris warisan budaya dari Indonesia. Untuk itu, mari sama-sama dengan generasi muda kita bangun kesadaran dan semangat untuk menjaga serta melestarikan keris sehingga menjadi kebanggaan karya luhur bangsa Indonesia yang terus mendunia," ujar Wendi melalui keterangan tertulis, Selasa, 16 Agustus 2022.

Ia menyatakan Universitas Budi Luhur memiliki komitmen tinggi dalam pelestarian budaya. Komitmen ini diwujudkan  dengan mendirikan Pusat Seni Budaya Luhur Nusantara untuk mempelajari karya budaya Indonesia.
 
"Universitas Budi Luhur memiliki inisiatif untuk mengajak generasi muda agar kita berperan aktif dalam melestarikan Keris sebagai warisan nenek moyang," terang Wendi.
 

Baca: HUT ke-77 RI, FEB UI Berkomitmen Menjalankan Transformasi Ekonomi Bagi Indonesia


Acara tersebut dibuka dengan pemukulan gong. Budi Luhur Keris Expo 2022 menampilkan beragam jenis keris dari koleksi Museum Pusaka Taman Mini Indonesia, Padepokan Keris Brojobuwono, dan koleksi pribadi dari Mpu Basuki Teguh Yuwono.
 
Empu Basuki Teguh Yuwono menyampaikan keris sekarang ini telah melenceng dari makna aslinya. Bukan sekadar mistis, kata dia, keris yang kental dengan unsur-unsur spiritual juga menyimpan nilai-nilai luhur yang patut dipraktikkan.
 
"Dari hasil riset yang saya lakukan, saya menolak pengertian keris sebagai senjata. Keris adalah suatu kelengkapan budaya dalam perspektif spiritual yang kaya akan nilai nilai luhur di dalamnya," ujar Empu Basuka.
 
Ia menekankan pelestarian keris tidak harus memilikinya. Tapi, bagaimana nilai-nilai itu
meresap dalam jiwa dan diimplementasi dalam kehidupan sehari-hari.
 
Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Budi Luhur Annisa berharap para peserta yang datang bisa lebih jauh mengenal keris yang acap kali dikonotasikan negatif. 
 
"Melalui acara ini, diharapkan kita dapat mengetahui dan memahami lebih dekat apa itu Keris dari berbagai filosofi yang terkandung didalamnya," ungkap Annisa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan