Mengutip laman resmi Kemendikbudristek, Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.
Implementasi Kurikulum Merdeka adalah bentuk fasilitasi Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, guru, kepala sekolah, kepala madrasah, serta kepala PKBM dalam mempersiapkan keterlibatan dengan Kurikulum Merdeka untuk 2022 hingga ke depannya.
Satuan pendidikan yang menjadi lokasi Implementasi Kurikulum Merdeka di antaranya PAUD, SD, SMP, SMA, SLB, SMK, RA, MI, MTS, MA, MAK, serta SKB/PKBM. Hingga saat ini, total satuan pendidikan yang sudah menjadi lokasi implementasi Kurikulum Merdeka sebanyak 143.265 untuk 24 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
Melansir laman Kelaspintar, berikut rincian masing-masing satuan pendidikan yang menjadi lokasi Implementasi Kurikulum Merdeka antara lain:
- PAUD (24.159)
- SD (84.034)
- SMP (18.938)
- SMA (6.448)
- SLB (709)
- SMK (6.863)
- RA (52)
- MI (215)
- MTS (108)
- MA (64)
- MAK (0)
- SKB/PKBM (1.665)
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang kemudian digunakan untuk mengukur kesiapan guru, tenaga kependidikan, dan satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum.
Sehingga, Implementasi Kurikulum Merdeka bisa sesuai dengan kebutuhan sekolah dan semakin efektif. Perkembangan pendaftaran Kurikulum Merdeka dapat diakses melalui laman: https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/ (Annisa Ambarwaty)
Baca juga: Sekolah, Ini 6 Strategi Jalankan Kurikulum Merdeka Mandiri |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News