Peritiwa Trikora. Foto: cerdika.com
Peritiwa Trikora. Foto: cerdika.com

Isi Trikora dan Hasil Akhir Operasi

Putri Purnama Sari • 01 Desember 2022 14:54
Jakarta: Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) adalah operasi militer Indonesia yang bertujuan untuk merebut wilayah di Irian Barat (Papua) dari tangan Belanda. Salah satu tokoh dalam sejarah Trikora, mengumumkan seruan operasi ini pada tanggal 19 Desember 1961 di Yogyakarta hingga 15 Agustus 1962.
 
Masalah Papua Barat ini bermula dari Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda, pada 2 November 1949 terkait rencana pengakuan kedaulatan terhadap Indonesia oleh Kerajaan Belanda. Masih terdapat satu persoalan penting yang belum disepakati, yakni mengenai status Papua Barat. Baik Indonesia maupun Belanda merasa lebih atas wilayah di bagian timur Kepulauan Nusantara itu.
 
Lantaran tidak dicapai titik temu, KMB memutuskan bahwa masalah Papua Barat akan diselesaikan dalam waktu setahun ke depan. Namun, hingga 12 tahun berselang, persoalan itu belum juga dibahas lagi. Rupanya Belanda ingin menjadikan Irian Barat (Papua) sebagai negara boneka.

Melihat hal ini, Sukarno dan para pejabat tinggi Indonesia tidak tinggal diam. Akhirnya, pada 6 Maret 1961, dibentuk Korps Tentara Kora-1. Sebagai panglima komandonya adalah Mayor Jenderal Soeharto dan juga Presiden Soekarno mengeluarkan Tri Komando Rakyat (Trikora).
 

Isi Trikora


Trikora (Tri Komando Rakyat) memuat 3 isi penting didalamnya, diantaranya yaitu:
  • Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda.
  •  Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat, tanah air Indonesia.
  • Bersiaplah buat mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
Selain persiapan yang disebutkan diatas, konflik bersenjata juga terjadi. Ada 3 operasi yaitu:
  • Operasi-operasi Indonesia.
  • Pertempuran Laut Aru.
  • Operasi penerjunan penerbangan Indonesia.
 

 Hasil Akhir Operasi

Akhir dari konflik Irian Barat ini selesai setelah Persetujuan New York antara Indonesia dan Belanda dilakukan.

1. Persetujuan New York

Tanggal 15 Agustus 1962, akhirnya disepakati persetujuan New York Amerika Serikat. Pihak Australia jadi mendukung Papua jadi bagian Indonesia karena desakkan dari Amerika Serikat.

2. Penentuan Pendapat Rakyat

Jenderal Sarwo Edhi Wibowo mengatur penyelenggaraan Pepera tahun 1969. Disaksikan oleh 2 utusan PBB. Hasilnya yaitu Papua bergabung dengan Indonesia, tapi dicurigai oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan berbagai pengamat independen.
 
Meski begitu, Amerika Serikat mendukung hasil tersebut, karena mereka gak mau Indonesia bergabung dengan pihak komunis Uni Soviet. Akhirnya, Papua bagian barat menjadi provinsi Indonesia ke-26 dengan nama Irian Jaya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan