Saat harapan mulai memudar, Rizky mendapat berita baik kalau Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah bisa membiayai pendidikan kedokteran 100 persen. Rizky tancap gas mendaftar hingga akhirnya diterima.
"Awalnya saya hopeless tidak mungkin dapat, biaya mahal apalagi saya golongan tidak mampu. Tapi karena saya sering mencari-cari informasi, saya tahu kalau di Kedokteran bisa dibiayai full. Itu yang membuat saya semakin termotivasi masuk di Kedokteran," cerita Rizky ditemui di sela-sela kuliahnya, Kamis, 2 November 2023.
Rizky mendaftar Fakultas Kedokteran di Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah lewat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) kini Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Betapa senangnya Rizky, dia lolos seleksi dan terpilih menjadi salah satu penerima KIP Kuliah.
Mahasiswa Semester 3 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran itu mengaku sempat ditentang oleh neneknya masuk kedokteran. Neneknya tidak mempunyai biaya untuk menyekolahkan Rizky.
Apalagi, selama ini hanya berjualan kelontong yang penghasilannya tidak menentu setiap hari.
Rizky tinggal bersama neneknya sejak usia 1 tahun 7 bulan lantaran ditinggal ayah ibunya yang bercerai.
Sang nenek meminta Rizky memilih jurusan lain yang uang kuliahnya lebih murah. Akhirnya, Rizky juga memilih pilihan kedua Jurusan Kimia di Universitas Tadulako. Sambil, dia merayu neneknya agar merestuinya masuk Fakultas Kedokteran.
Setiap hari, Rizky membujuk neneknya. Dia mengatakan sangat ingin membantu orang banyak yang sedang sakit.
Apalagi, sang nenek juga punya riwayat diabetes. Saat mengantar nenek ke rumah sakit pada masa covid-19, Rizky semakin ingin menjadi dokter.
"Saya cari banyak informasi dari YouTube, Telegram. Pas mau serahin (data), saya dapat informasi dari alumni bahwa KIP, saya ceritakan kepada nenek ku bahwa KIP itu 100 persen ditanggung itu pun dapat uang dari pemerintah tiap semester. Jadi tugasnya (mahasiswa) hanya belajar. Jadi, nenek ku lama kelamaan luluh," kenang Rizky.
Rizky ingat betul neneknya menangis bangga ketika mendengar dia lulus seleksi masuk Fakultas Kedokteran. Dia memberi tahu kabar bahagia itu saat sang nenek pulang dari pergi.
"Pas nenek ku pulang dari luar, sementara di luar aku teriak," cerita Rizky.

Rizky sedang melihat objek menggunakan mikroskop saat mata kuliah Histologi. Medcom.id/Renatha Swasty
Uang KIP Kuliah jadi laptop
Rizky sangat terbantu dengan adanya KIP Kuliah. Dia tak perlu membayar uang kuliah tunggal (UKT). Tiap semester, dia juga mendapat uang Rp5,7 juta untuk biaya hidup.Uang itu dia pakai untuk transportasi sehari-hari ke kampus, membeli paket data, beli buku, dan ditabung. Dia bisa menabung Rp1-2 juta dari KIP Kuliah.
Rizky memang tidak seperti anak-anak seusianya yang sedang gemar-gemarnya nongkrong. Dia lebih suka belajar.
Meski begitu, Rizky yang hobi menonton film tetap mencari hiburan. Dia sekali-sekali pergi ke bioskop untuk menonton film. Sehingga, uang KIP Kuliah bisa ditabung banyak dan menjadi barang yang dia butuhkan untuk menunjang kebutuhan kuliah.
"Aku belum punya laptop waktu masuk kuliah. Dalam dua semester, aku punya laptop karena uang tabungan itu," cerita Rizky.
Rizky juga mengikuti organisasi kampus. Dia menjadi anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Dia merasa kemampuan soft skill penting dan perlu.
"Apalagi sebagai dokter harus berkomunikasi dengan pasien. Jadi, kemampuan soft skill penting," tutur Rizky.
Rizky tak putus belajar
Sejak masa sekolah Rizky rajin belajar. Lulusan SMAN 2 Palu itu masuk lima besar siswa dengan nilai SBMPTN terbaik di sekolahnya.Hal itu berlanjut hingga kuliah. Bahkan, dia kerap menyempatkan diri belajar sebelum berangkat kuliah.
"Saya bangun jam 04.30-005.00 setiap hari. Setelah salat subuh, saya belajar sebelum pergi kuliah," kata Rizky.
Kegemarannya belajar itu membuat dia bisa mendapat IPK 3,7 pada Semester 1. Namun, sempat menurun pada Semester 2 menjadi 3,2 lantaran beberapa bidang studi tak bisa diulang bila mendapat nilai kurang memuaskan.
Kini, Rizky semakin giat belajar. Hal itu lantaran dia ingin meningkatkan IPK nya.
Meski baru Semester 3, Rizky bertekad bakal melanjutkan kuliah setelah lulus pendidikan kedokteran. Dia mengincar spesialis bedah atau anastesi di Universitas Indonesia (UI).
Dia berpesan kepada mahasiswa baru kurang mampu yang ingin studi di perguruan tinggi tak menyerah. Mereka mesti terus belajar, sebab dengan nilai yang baik berpeluang dapat bantuan salah satunya KIP Kuliah.
"Untuk yang baru masuk perguruan tinggi yang kurang mampu, kejar dari sekarang, karena dengan KIP semua bakal tercover tugas kita hanya belajar," pesan Rizky.

Wakil Rektor IV Universitas Tadulako Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Sagaf. Medcom.id/Renatha Swasty
Penerima KIP Kuliah dapat diandalkan
Wakil Rektor IV Universitas Tadulako Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Sagaf, senang dengan penerima KIP Kuliah di kampusnya. Sebab, mereka anak-anak berprestasi.Tak cuma itu, penerima KIP Kuliah selalu siap sedia bila diminta untuk terlibat dalam kegiatan kampus. Sagaf mengungkapkan bahkan beberapa penerima KIP Kuliah di kampusnya terlibat dalam lomba-lomba tingkat nasional.
Dia berpesan kepada penerima KIP Kulih untuk terus rajin belajar. Sehingga bisa menjadi generasi berkualitas setelah lulus.
"Mahasiswa Untad yang menerima KIP Kuliah kiranya dapat bersemangat dan terus belajar dengan baik, memanfaatkan bantuan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas generasi muda menjadi sumber daya manusia berkualitas dan bisa menyelesaikan studi tepat waktu," pesan Sagaf.
Baca juga: Buktikan Penerima KIP-K Berprestasi, Putri Ikut Bawa Undip Juara 3 Shell Eco Marathon Asia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News