Associate Professor dari Department of Theology di University of Notre Dame, Mun'im Sirry. DOK ITB
Associate Professor dari Department of Theology di University of Notre Dame, Mun'im Sirry. DOK ITB

Dosen Notre Dame Sebut Mahasiswa Radikal Mampu Deradikalisasi Sendiri

Renatha Swasty • 25 Oktober 2023 12:32
Jakarta: Associate Professor dari Department of Theology di University of Notre Dame, Mun'im Sirry, menyebut masalah radikalisme di perguruan tinggi adalah sebuah teka-teki yang perlu dipecahkan. Perguruan tinggi yang seharusnya menjadi tempat pendidikan dan pemikiran rasional, bisa terlibat dalam radikalisme, baik dalam konteks agama maupun politik.
 
Mun'im Sirry menyebut di Indonesia, ada cukup banyak data yang menunjukkan tingginya tingkat dukungan atau pemahaman radikal di kalangan mahasiswa. Dia menyebut masalah di Indonesia bukan karena kurangnya data, melainkan kurangnya kerangka teoritis yang memadai untuk menjelaskan data-data tersebut.
 
Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya memiliki kerangka teoritis yang kuat dalam memahami radikalisme di perguruan tinggi. Menariknya, mahasiswa yang menjadi radikal
mampu melakukan deradikalisasi atau pemulihan diri.

“Jadi, setiap dari kita, diri kita, itu memiliki kemampuan untuk melakukan apa saja yang ada pada badan kita, pada jiwa kita, pada pikiran kita, (serta) pada perilaku kita dan mentransformasikannya menjadi suatu yang kita kehendaki. Jadi, kita memiliki kemampuan," kata Mun'im Sirry dalam Kuliah Umum KU-4078 Studium Generale ITB dikutip dari laman itb.ac.id, Rabu, 25 Oktober 2023.
 
Mun'im Sirry mengatakan dari kerangka teoritis ini, kita bisa melihat bagaimana mahasiswa mempunyai kemampuan untuk melakukan deradikalisasi diri. "Jadi, tidak perlu paksaan dari luar tapi dengan kesadaran diri, mereka keluar dari kelompok-kelompok radikal,” ungkap Mun'im Sirry.
 
Adapun presentasi Mun'im Sirry berdasarkan bukunya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul "Pendidikan dan Radikalisme." Buku ini telah diterbitkan dan mencakup pemahaman mendalam tentang isu radikalisme di perguruan tinggi.
 
Dia menekankan radikalisme di perguruan tinggi adalah masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian, baik dalam konteks Indonesia maupun secara global. Dia prihatin atas fakta mahasiswa, yang seharusnya menjadi agen perubahan positif, terlibat dalam radikalisme.
 
Namun, dia juga mencatat tidak semua mahasiswa yang terlibat dalam kelompok radikal kemudian akan terlibat dalam tindakan kekerasan. Ini menjadi dasar penting untuk memahami bahwa deradikalisasi atau pemulihan diri dari radikalisme adalah mungkin.
 
Baca juga: Mahasiswa Hati-Hati! Media Sosial Rawan Jadi Penyebaran Radikalisme 

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan