Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng saat Pelatikan Insinyur Lulusan Prodi Program Profesi Insinyur (PSPPI) ITS
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng saat Pelatikan Insinyur Lulusan Prodi Program Profesi Insinyur (PSPPI) ITS

Duh! Rasio Jumlah Insinyur di Indonesia Masih Rendah, di Bawah Vietnam dan Korsel

Citra Larasati • 27 April 2024 18:57
Jakarta:  Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melantik 163 insinyur baru dari Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) di Surabaya, Sabtu, 27 April 2024. Hal ini menjadi bagian dari komitmen ITS memenuhi kebutuhan insinyur yang jumlahnya masih rendah di Indonesia.
 
Rektor ITS, Mochamad Ashari menuturkan pentingnya peran insinyur dalam membangun negara. Pasalnya, insinyur merupakan sosok yang bertanggung jawab atas pembangunan infrastruktur, industri penghasil produk, hingga menciptakan alat transportasi. 
 
Ashari mengatakan, saat ini jumlah insinyur di Indonesia hanya berkisar 2.670 orang per satu juta penduduk. Angka tersebut dapat dikatakan rendah apabila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Vietnam yang memiliki 9.000 orang insinyur per satu juta penduduk.

“Bahkan, Korea Selatan memiliki 25.000 insinyur per satu juta penduduk,” tandasnya. 
 
Selaras dengan Ashari, Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) wilayah Jawa Timur yang diwakili Pius X Rooswan Happmono mengungkapkan, kurangnya kebutuhan insinyur tersebut harus menjadi perhatian bersama. “Salah satu yang berperan penting adalah perguruan tinggi,” ucap Pius mengingatkan. 
 
Lebih lanjut, Pius juga mengapresiasi keseriusan ITS dalam kontribusinya mencetak insinyur-insinyur baru di Indonesia. Hingga saat ini, ITS telah berhasil mencetak 1.107 insinyur dan menjadi perguruan tinggi pencetak insinyur terbanyak di Jawa Timur.
 
“Kontribusi ini penting mengingat besarnya kebutuhan insinyur dalam negeri,” tuturnya. 
 
Sementara dalam cakupan nasional, tambah Pius, ITS menempati empat besar perguruan tinggi pencetak insinyur terbanyak. Langkah visioner ITS ini diharapkan dapat diikuti oleh perguruan tinggi lain.
 
“Kami berharap bisa mendirikan PSPPI di perguruan tinggi lain untuk dapat memenuhi kebutuhan insinyur di Indonesia,” harapnya.
 
Selain melantik insinyur dari program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), ITS kali ini juga berhasil melantik angkatan pertama program reguler. ITS pun melantik insinyur yang merupakan praktisi dari PT Kilang Pertamina Internasional dan PT Kilang Pertamina Internasional.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan