Ilustrasi. DOK Medcom
Ilustrasi. DOK Medcom

Konjungsi Subordinatif Adalah: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contohnya

Medcom • 27 Juni 2024 16:07
Jakarta: Konjungsi subordinatif termasuk salah satu elemen penting yang perlu dipahami saat mempelajari Bahasa Indonesia. Konjungsi ini memiliki peran penting dalam menyusun kalimat kompleks.
 
Dengan pemahaman yang baik tentang konjungsi subordinatif akan sangat membantu dalam meningkatkan keterampilan berbahasa. Berikut penjelasan mengenai pengertian, fungsi, jenis-jenis, ciri-ciri, serta contoh penggunaan konjungsi subordinatif mengutip dari buku Konjungsi Subordinatif dalam Bahasa Indonesia (Sri Nardiati, et.al., 1996).

Pengertian dan Fungsi Konjungsi Subordinatif

Konjungsi subordinatif pada dasarnya digunakan untuk menghubungkan klausa subordinat dengan klausa utama, di mana klausa subordinat memberikan informasi tambahan atau isi dari klausa utama. Konjungsi subordinatif, yang juga dikenal sebagai kata penghubung tidak setara, adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaktis berbeda (Moeliono, 1988:237).
 
Menurut Kridalaksana (1982:91), konjungsi subordinatif digunakan untuk mengenali klausa terikat guna menyambungkan dengan klausa utama dalam kalimat bersusun.

Selain itu, menurut Matthews (1968), konjungsi subordinatif berfungsi sebagai penanda dalam klausa bawahan atau klausa anak. Klausa anak ini selalu terdapat dalam kalimat majemuk yang memiliki setidaknya dua predikasi.
 
Preposisi kedua merupakan bagian dari predikasi pertama. Sebuah kalimat majemuk disebut bertingkat atau bersusun jika terdapat satu klausa bawahan yang disebut klausa anak.
 
Konjungsi subordinatif selalu mengawali klausa anak dan berfungsi sebagai penghubung dalam kalimat majemuk. Kehadirannya selalu diikuti oleh sebuah klausa (Hutchins, 1973:60). Konjungsi subordinatif ini ada di dalam klausa terikat yang hanya mengisi posisi subordinat dalam kalimat majemuk bertingkat, menjadi bagian di bawah klausa induk.
 
Preposisi selalu diikuti oleh frasa preposisional dan hanya terdapat dalam kalimat tunggal, sedangkan konjungsi subordinatif selalu diikuti oleh klausa terikat dalam kalimat majemuk bertingkat. Kehadirannya menghubungkan dua unsur yang tidak simetris, membuat salah satu unsur menjadi bagian dari unsur lainnya (Quirk dan Greenbaum, 1976:307).

Ciri-ciri Konjungsi Subordinatif

Konjungsi subordinatif memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis konjungsi lainnya. Berdasarkan aspek sintaktisnya, konjungsi ini menghubungkan klausa induk dengan klausa anak. Posisi konjungsi subordinatif selalu mengawali klausa anak dan diikuti oleh kata atau frasa yang berpotensi membentuk klausa.
 
Berdasarkan aspek semantis, informasi dalam klausa anak merupakan bagian dari informasi dalam klausa induk, dan klausa anak tidak dapat berdiri sendiri tanpa klausa induk.

Jenis-Jenis Konjungsi Subordinatif Beserta Contohnya

Konjungsi subordinatif bisa dikelompokkan berdasarkan hubungan makna yang dinyatakan oleh konjungsi yang bersangkutan. Setiap konjungsi dianalisis berdasarkan letaknya, keberadaannya, tanggung jawabnya terhadap unsur yang berposisi di sebelah kanannya, dan hubungan makna yang dinyatakannya.
 
Berikut ini beberapa jenis konjungsi subordinatif:

1. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna lsi

Bentuk kata: bahwa, bagaimana, dalam, kalau, mengapa
Contoh kalimat:
  1. Bagaimana rahasia itu sampai bocor, saya tidak tahu.
  2. Syaffa tidak habis pikir mengapa hal itu sampai terjadi.

2. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Penerang

Bentuk kata: di mana, hal mana, ialah, yaitu, yakni, tempat
Contoh kalimat:
  1. Yang diperlukan mereka ialah tekad hati yang kuat, keberanian dan tentu kemahiran belajar.
  2. Biasanya pencurian dilakukan pada saat angin di mana para nelayan tidak berani melaut.

3. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Harapan

Bentuk kata: agar, agar supaya, biar, supaya, demi, hendaklah, mudah-mudahan, semoga
Contoh kalimat:
  1. Rayi berharap mudah-mudahan kedatangannya kali ini dapat membawa hasil.
  2. Biar mereka lebih semangat, mereka melakukan lari-lari kecil keliling lapangan.

4. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Pengingkaran

Bentuk kata: bukannya
Contoh kalimat:
  1. Saya hanya mematuhi pesan ibu yang terakhir bukannya saya ingin menentang usulmu.
  2. Bukannya saya tidak ingin membantu Kiki, saya lebih baik istirahat di rumah supaya flu nya tidak menular.

5. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Pelarangan

Bentuk kata: jangan sampai
Contoh kalimat:
  1. Anggi menasihati Kahla jangan sampai ia lengah menjaga diri.
  2. Air limbah pabrik itu harus ditanggulangi jangan sampai mencemari air sungai.

6. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Ajakan

Bentuk kata: sudilah
Contoh kalimat:
  1. Kami minta sudilah hadirin mendengarkan ceramah ini tanpa keriuhan dan tepuk tangan.
  2. Saya berharap sudilah Anda menghadirkan salah satu saksi.

7. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Penjumlahan

Bentuk kata: di samping, selain, kecuali
Contoh kalimat:
  1. Danau buatan seluas 6.000 ha itu telah menjadi daerah wisata selain dijadikan tempat pemeliharaan ikan.
  2. Kecuali sering bermimpi yang aneh-aneh, Ardini sering mengigau

8. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Pengandaian

Bentuk kata: andaikan, andaikata, seandainya, seumpama
Contoh kalimat:
  1. Pesta ini akan benar-benar meriah andaikan Farah tidak membatalkan kedatangannya.
  2. Andaikata cintamu tidak diterima, engkau tetap harus menjalin persahabatan dengannya .

9. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Perbandingan

Bentuk kata: bagai, bagaikan, bak, daripada, laksana, seakan, seakan-akan, sebagaimana, seolah, seolah-olah, seperti, serasa, serasa-rasa
Contoh kalimat:
  1. Memang ikan lumba-lumba suka mengikuti kapal seakan mereka hendak berlomba.
  2. Amel sangat sayang pada kucingnya sebagaimana seseorang menyayangi anaknya.

10. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Akibat

Bentuk kata: akibatnya, maka, sehingga, hingga, sampai, sampai-sampai
Contoh kalimat:
  1. Anandira bangun terlalu siang maka terlambat mengikuti upacara.
  2. Berjam-jam ia berjalan sampai-sampai kakinya bengkak

11. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Syarat

Bentuk kata: apabila, asal, asalkan, bila, bilamana, jika, jikalau, kalau, manakala, sekiranya, dalam mana, tanpa
Contoh kalimat:
  1. Asalkan masih ada kamar kosong, kalian bisa menyewa kamar di sini.
  2. Kita tak akan menemukan sesuatu jika tidak mencarinya.

12. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Sebab

Bentuk kata: akibat, berhubung, berkat, gara-gara, karena, lantaran, mentang-mentang, oleh karena, sebab
Contoh kalimat:
  1. Berhubung tidak ada yang melihat, ia mengambil uang di kotak penyimpanan diam-diam.
  2. Rambutnya rontok sebab ia stres memikirkan pinjaman online yang dibayar menunggak.

13. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Cara

Bentuk kata: dengan
Contoh kalimat:
  1. Tiara menenangkan adiknya yang menangis dengan menggendongnya.
  2. Dengan melapor di bagian informasi, Pak Wahyudi mencari anaknya.

14. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Penyertaan

Bentuk kata: sambil, seraya, sembari
Contoh kalimat:
  1. Stella berjalan-jalan menikmati udara segar di pantai seraya meminum air kelapa.
  2. Sambil berdiri tegak ia berkata.

15. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Waktu

Bentuk kata: akhirnya, begitu, hingga, ketika, manakala, saat, sampai, sedang, sedari, sehabis, sejak, sekembali, selagi, selama, selepas, selesai, semasa, sebelum, semenjak, sementara, sepeninggal, sesudah, setelah, setiap kali, setiba, seusai, sewaktu, tatkala, tengah, waktu
Contoh kalimat:
  1. Hingga menjadi guru, Juliana tetap rajin, tekun, dan ramah.
  2. Hari sudah gelap, Nabila rapat sejak langit masih terang.

16. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Keraguan-raguan

Bentuk kata: jangan-jangan, kalau-kalau
Contoh kalimat:
  1. Lampunya mati jangan-jangan token linstriknya habis.
  2. Kalau-kalau Zaka tidak membayar hutang sesuai tenggat, saya akan menagihnya.

17. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Perkecualian

Bentuk kata: kecuali, selain
Contoh kalimat:
  1. Adam tidak pernah bepergian jauh, kecuali saat dia kecil.
  2. Selain menulis puisi, Zulfa tidak akan mengikuti lomba apa-apa.

18. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Tidak Bersyarat

Bentuk kata: biar, biarpun, kalaupun, kendati, kendatipun, lamun, meski, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walau, walaupun
Contoh kalimat:
  1. Kalaupun Zaika lelah, ia tetap memberikan performa terbaiknya.
  2. Zahro ternyata hadir ke reuni SMA lamun rumahnya cukup jauh.

19. Konjungsi Subordinatif yang Menyatakan Hubungan Makna Kegunaan

Bentuk kata: buat, guna, untuk
Contoh kalimat:
  1. Upahku sebulan tidak cukup buat membeli sepatu yang sedang tren.
  2. Guna mengembangkan diri, Nur mengikuti lokakarya.
Memahami penggunaan konjungsi subordinatif akan sangat membantu dalam menyusun kalimat kompleks dan memperkaya kemampuan berbahasa. Oleh karena itu, penguasaan konjungsi subordinatif sangatlah penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. (Shofiy Nabilah)
 
Baca juga: Pengertian Konjungsi, Jenis-Jenis dan Cara Menggunakannya Dalam Kalimat

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan