Foto/Dokumentasi Sabangmerauke.
Foto/Dokumentasi Sabangmerauke.

Belajar Toleransi, 20 Anak Tinggal di Keluarga Berbeda Agama

Muhammad Syahrul Ramadhan • 11 Juli 2019 08:08
Jakarta:  Sebanyak 20 pelajar terpilih untuk mengikuti Program Pertukaran Pelajar antardaerah di Indonesia yang diinisiasi SabangMerauke. Mereka diberangkatkan ke ibu kota, untuk tinggal bersama keluarga yang berbeda suku dan agama.
 
Para pelajar ini dipanggil dengan sebutan Adik SabangMerauke. Setiap harinya mereka akan belajar mengenai nilai-nilai toleransi, pendidikan, dan keindonesiaan.
 
Program yang telah memasuki tahun ketujuh penyelenggaraannya ini dilaksanakan sebagai upaya merawat toleransi.  "SabangMerauke meyakini, bahwa  toleransi  tidak  bisa  hanya  diajarkan, namun mesti dialami dan dirasakan," Manajer Kurikulum SabangMerauke 2019,  Adri Prima Lely, di Jakarta, Rabu, 10 Juli 2019.

Selama tiga minggu, Adik SabangMerauke akan diajak untuk memahami banyak hal yang  berbeda dari kesehariannya.  Di  minggu  pertama,  Adik  SabangMerauke akan belajar memahami keberagaman di Indonesia, yang salah satunya adalah dengan cara berkunjung ke lima tempat ibadah di Jakarta.
 
Kelima tempat ibadah tersebut adalah Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, Gereja Immanuel, Pura Aditya Jaya, dan Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya.  Tak hanya berkunjung, mereka juga diperbolehkan untuk bertanya kepada para pemuka agama mengenai kebiasaan yang ada di suatu agama tertentu.
 
"Di program ini, Adik SabangMerauke akan diajak untuk mengoreksi segala prasangka yang melekat pada suatu agama tertentu," ungkap Adri.
 
Di minggu kedua, Adik SabangMerauke akan diajak untuk bertukar cerita dengan tokoh-tokoh inspiratif di  Indonesia.  Tema  yang  diangkat  adalah  “Inspirasi  untuk  Indonesia.”  Beberapa  tokoh  yang  hadir menginspirasi  adalah  Sri  Mulyani,  Menteri  Keuangan, dan beberapa atlet  Paragames Indonesia.
 
Diharapkan, para tokoh ini dapat mengajak Adik SabangMerauke untuk bermimpi lebih tinggi mengenai masa depannya nanti.  Program ini akan diakhiri dengan program mengenai cara penyebaran toleransi.
 
Di minggu ini atau minggu ketiga, Adik SabangMerauke akan diajak untuk kritis terhadap penyebaran informasi di dunia  maya.   Sekaligus  juga  belajar cara  memproduksi cerita-cerita toleransinya.
 
"Ini  adalah  bekal  agar nantinya Adik  SabangMerauke  dapat mempromosikan  nilai-nilai  toleransi  sepulangnya  mereka  ke daerahnya," kata Adri.
 
Adri mengatakan, salah satu  tujuan pelaksanaan SabangMerauke ini adalah agar para peserta dapat berinteraksi dengan pihak yang lebih luas dan memahami langsung pelaksanaan toleransi di Indonesia.  Ia juga berharap, suatu saat nanti para Adik SabangMerauke dapat menjadi pemimpin yang bisa menerima berbagai sudut pandang. 
 
“Dengan mengikuti program SabangMerauke, diharapkan para peserta dapat merasakan pengalaman toleransi secara lebih luas bersama para narasumber serta kakak dan family  SabangMerauke. Sehingga ketika pulang nanti mereka dapat bercerita tentang pengalamannya mengenai toleransi," kata Adri.
 
Program SabangMerauke 2019 ini dilaksanakan selama tiga minggu.  Dimulai 1 Juli 2019 hingga 20 Juli 2019.  Setiap  harinya, Adik SabangMerauke akan  didampingi oleh Kakak SabangMerauke untuk mendapatkan pembelajaran mengenai  nilai-nilai  toleransi, pendidikan,  dan keindonesiaan. Setelah  itu, mereka  akan  merasakan toleransi secara langsung dengan cara tinggal bersama keluarga yang berbeda suku dan agama.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan