Di SMK-D2 para pelajar langsung mendapatkan kuliah terapan selama satu semester dan magang di industri selama satu semester. Dengan begitu para lulusan SMK-D2 tak perlu lagi mengikuti pelatihan atau training di industri ketika masa awal bekerja.
"Jadi mengurangi waktu untuk pelatihan. Karena programnya dibuat bersama dengan industri, sudah dilatih bersama dan dibikin kurikulum bersama," kata Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto Kamis, 27 Mei 2021.
Hal ini menurutnya sangat menguntungkan industri. Sebab langsung mendapatkan kompetensi tenaga kerja yang diinginkan.
Industri tak perlu menunggu lagi siswa tersebut mengambil kuliah lanjutan. Misalnya mengambil kuliah D3 terlebih dahulu.
Baca juga: Kampus Merdeka Vokasi, SMK-D2 'Fast Track' Bakal Diperbanyak
"Misal butuh teknisi pengelas kalau nunggu D3 itu lama. Padahal cukup tambah semester di SMK-D2 itu cukup sudah terlatih," jelasnya.
Untuk itu Wikan meminta pihak industri melakukan kerja sama dengan SMK-D2 nantinya. Dimulai dengan membuat kurikulum bersama.
"Tinggal masukin ke kurikulumnya di D2 itu. Intinya ini pemuasan bagi dunia kerja," tegas Wikan.
Sebelumnya, Kemendikbudristek meluncurkan program Kampus Merdeka Vokasi pada episode ke-11 Merdeka Belajar. Salah satu program yang dijalankan pada episode kali ini ialah memperbanyak SMK-D2 jalur cepat atau fast track.
Mendikbudristek, Nadiem Makarim mengatakan dengan adanya SMK-D2 fast track akan mempercepat kesiapan lulusan dalam menghadapi dunia kerja. Untuk itu keberadaan SMK-D2 harus diperbanyak.
"Dengan ini kita harapkan yang terjadi jumlah prodi D2 semakin banyak sehingga kebutuhan SDM kita terpenuhi. Lulusan SMK-D2 dapat mendukung potensi lokal, kawasan industri," kata Nadiem dalam peluncuran Merdeka Belajar 11: Kampus Merdeka Vokasi, Selasa, 25 Mei 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News